Menteri Teten Prediksi Pasar Digital Indonesia Terbesar di ASEAN pada 2024

Menteri Teten berpendapat bahwa transformasi digital bukan hanya untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Agu 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 14:00 WIB
Pemerintah Targetkan 10 Juta UMKM Go Digital
Pemilik showroom dan bengkel Gitar "music666", Ridwan dan Rudi mendemonstrasikan gitar yang akan dijual secara daring di Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020). Pemerintah menargetkan 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada tahun ini terhubung dengan platform digital (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, jika 30 juta pelaku UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital hingga 2024, dirinya optimistis pasar digital Indonesia terbesar di Asia tenggara (ASEAN).

“Kita punya target 30 juta UMKM terhubung ke ekosistem digital di 2024, saat ini baru sekitar 13,7 juta. Setiap tahun minimum kita harus naikkan sekitar 5 juta usaha mikro untuk masuk ke pasar digital. Pasar digital ekonomi kita di prediksi 2024-2025 itu value terbesar di Asia Tenggara,” kata Teten dalam konferensi pers, Selasa (3/8/2021).

Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana transformasi digital dan perdagangan melalui sistem elektronik memang menjadi perhatian Presiden.

Terbukti dengan pembangunan infrastruktur internet Palapa Ring, yang ditujukan untuk semua UMKM di pelosok tanah air agar bisa mengakses pasar digital.

“Harapan pak Presiden, diharapkan pembangunan infrastruktur bisa memberikan dampak yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia khususnya UMKM agar bisa memanfaatkan infrastruktur untuk kegiatan usaha,” ujarnya.

Lebih lanjut, Teten berpendapat bahwa transformasi digital bukan hanya untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital. Tapi Pemerintah memiliki pendekatan yang komprehensif yaitu berbasis ekosistem, supaya lebih efektif dan memastikan UMKM Indonesia bisa bertransformasi secara utuh.

“Artinya dia bisa masuk onboarding bertahan lama disitu dan bisa semakin produktif. Banyak yang sudah onboarding tapi kapasitas produksinya terbatas dan kualitasnya tidak bisa berdaya saing maka tidak tahan lama,” ujarnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapkan Pendampingan

Pemerintah Targetkan 10 Juta UMKM Go Digital
Pemilik showroom dan bengkel Gitar "music666", Ridwan dan Rudi mendemonstrasikan gitar yang akan dijual secara daring di Ciledug, Tangerang, Rabu (22/7/2020). Pemerintah menargetkan 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada tahun ini terhubung dengan platform digital (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, Pemerintah perlu menyiapkan pelatihan, pendampingan, untuk meningkatkan kualitas produksi, karena itu penting.

Selain itu, agar UMKM tumbuh dengan baik juga harus didukung dengan ekosistem logistik yang bagus pula agar terhubung dengan pasar yang lebih luas.

Disisi lain, MenkopUKM juga ditugaskan oleh Presiden untuk memperhatikan praktik illegal cross border di e-commerce yang bisa merugikan pelaku UMKM ketika masuk ke ekosistem digital.

“Adanya praktik illegal cross border e-commerce ini merupakan salah satu perhatian yang ditugaskan kepada saya untuk diselesaikan agar tidak merugikan UMKM lokal,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya