Liputan6.com, Jakarta - Hidup berdampingan dengan Covid-19 menjadi pilihan yang harus dihadapi pemerintah saat ini. Sebab, virus corona ini mungkin akan tetap ada, meski jumlahnya lebih terkendali dan menurun menjadi endemi.
Hal tersebut ditegaskan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo.
Baca Juga
"Pandeminya bisa hilang menjadi endemi tapi Covid-nya tidak akan hilang, jadi eskalasinya tidak akan setinggi ini," kata Yustinus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/8).
Advertisement
Saat penanganan kasus bisa dikendalikan, maka dari sisi ekonomi, dunia usaha akan mulai bergerak. Kemudian menghasilkan efek domino seperti terbukanya lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja baru.
Kondisi ini perlahan-lahan akan membantu pemerintah. Mengurangi berbagai beban yang selama ini ditanggung demi menahan perlambatan ekonomi agar tidak terlalu dalam.
"Ketika bisa menjadi endemi, dunia usaha sudah bisa bergeliat lagi dan nanti akan ada multi flyer effect, ujungnya akan ada penguruangan beban pemerintah," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah Kembali Alokasikan Dana PEN dalam Rancangan APBN 2022
Maka, untuk bisa mencapai titik tersebut, pemerintah lewat APBN akan terus menyiapkan berbagai dukungan. Mulai dari bantuan sosial hingga berbagai insentif pajak.
"Jadi logikanya diantipasi dengan dukungan-dukungan yang ada dengan insentif yang disiapkan dan dilanjutkan," kata dia.
Untuk itu, dalam rancangan APBN 2022, Pemerintah kembali menganggarkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun depan. Hanya saja, dia enggan membeberkan jumlah alokasi yang diusulkan pemerintah.
"(Dana PEN) tetap dialokasikan. Semua kan kita berjaga-jaga, mengantisipasi. Nanti ditunggu saja pidatonya 16 Agustus di nota keuangan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan virus corona kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Sehingga pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement