BKF Klaim Pengangguran dan Kemiskinan Terus Turun sejak Awal 2021

Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia itu justru mulai terjadi saat pertumbuhan ekonomi nasional masih minus 0,7 persen

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Agu 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2021, 11:10 WIB
Job Fair
Sejumlah pencari kerja memadati arena Job Fair di kawasan Jakarta, Rabu (27/11/2019). Job Fair tersebut digelar dengan menawarkan lowongan berbagai sektor untuk mengurangi angka pengangguran. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengklaim jika tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia terus menunjukan grafik menurun sejak awal 2021 ini.

Merujuk pada data yang dihimpunnya, penurunan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia itu justru mulai terjadi saat pertumbuhan ekonomi nasional masih minus 0,7 persen secara year-on-year (YoY) pada Februari 2021.

"Di kuartal pertama 2021 pertumbuhan ekonomi kita secara year-on-year masih minus 0,7 persen. Akan tetapi tingkat pengangguran terbuka itu sudah turun 0,81 percentage poin," terang Febrio dalam sesi teleconference, Rabu (18/8/2021).

Febrio menegaskan, angka pengangguran yang terus mengecil ini jadi pertanda bahwa ekonomi Indonesia tidak hanya pulih dari aspek low base saja, tapi juga berhasil menyerap tenaga kerja.

"Jadi pemulihan ekonomi itu paling tidak sampai Februari 2021 sudah menciptakan 2,6 juta lapangan pekerjaan baru," ujar dia.

Dengan adanya 2,6 juta lapangan kerja baru, Febrio menghitung, tingkat pengangguran berhasil dipangkas hingga mencapai 1,02 juta orang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angka Kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin
Anak-anak bermain di permukiman padat penduduk kawasan Cakung, Jakarta, Senin (15/2/2021). Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pun memperlihatkan kenaikan jumlah penduduk miskin di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menurut dia, capaian ini jadi kabar menggembirakan yang diharapkan bisa terus berlanjut ke depan. Begitu pun soal tingkat kemiskinan, Febrio menjelaskan bahwa per Maret 2021 hal tersebut juga sudah menunjukkan adanya perbaikan.

Meskipun, Febrio memberi catatan jika faktor perbaikan tersebut memang masih terbatas. Oleh karenanya, ia mencatat itu jadi tantangan bagi pemerintah untuk mendesain kebijakan perlindungan sosial yang lebih baik lagi ke depannya.

"Saat ini kita sudah targeting yang semakin tajam, dan hasilnya adalah tingkat kemiskinan bisa mulai turun bahkan di early 2021 ketika tingkat pertumbuhan ekonominya masih minus 0,7 persen secara year-on-year," pungkas Febrio.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya