Liputan6.com, Jakarta Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono mengapresiasi langkah pemerintah untuk menurunkan tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di tanah air.
Sebab, selama ini mahalnya biaya tes PCR menjadi momok bagi pelaku usaha untuk melakukan tracing terhadap para karyawan.
Baca Juga
"Adanya penurunan tarif PCR ini kita sambut baik, kita apresiasi. Karena selama ini tarif PCR yang mahal menjadi momok bagi kita (pelaku usaha) untuk lakukan tracing terhadap karyawan," tegasnya saat dihubungi Merdeka.com, Senin (23/8/2021).
Advertisement
Meski begitu, dia berharap penurunan tarif PCR ini bisa ditekan lebih murah lagi dari ketentuan saat ini. Menurutnya, ini penting untuk menarik minat pengunjung di tengah situasi ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19.
"Karena dengan harga PCR masih di kisaran Rp500 an ribu masih cukup memberatkan bagi masyarakat. Jadi, kita berharap harga PCR bisa ditekan lebih rendah lagi," bebernya.
Pun, imbuh Sutrisno, terwujudnya biaya PCR murah akan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional sekaligus memperkuat penerapan protokol kesehatan di lapangan. Menyusul, adanya keterjangkauan masyarakat luas untuk memenuhi ketentuan yang diatur pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan ekonomi dan sosial di tengah pandemi Covid-19.
"Karena kan sekarang semua aktivitas ekonomi sosial itu memerlukan kartu vaksin juga dan hasil negatif PCR. Jadi, kita berharap lebih murah lagi tarif PCR nya," tandasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menurunkan biaya tes PCR di dalam negeri menjadi sekitar Rp450.000 sampai Rp550.000 per orang.
Kepala negara mengakui jika penurunan harga tes PCR menjadi salah satu cara memperbanyak testing kasus positif Covid-19 di Indonesia.
"Salah satu cara untuk memperbanyak testing dengan menurunkan harga tes PCR. Saya sudah bicara dengan Menkes tentang hal ini. Saya minta agar biaya tes PCR di kisaran Rp450.000 sampai Rp550.000," ujar Jokowi seperti melansir instagram resmi @sekretariat.kabinet, Minggu (15/8.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR bis diketahui masyarakat dengan cepat usai mengambil sample.
"Bisa diketahui hasilnya d lam waktu 1 kali 24 jam. Kita butuh kecepatan," tegas Jokowi.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement