Liputan6.com, Jakarta PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) teken perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pertanian tentang Pengembangan cadangan Komoditas Hortikultura. Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan peran BUMN Klaster Pangan dalam sektor Pertanian.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa RNI dan BUMN Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.
“Sesuai dengan arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir sektorhortikultura untuk penguatan sektor Pertanian.”Jelas Arief dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (27/8/2021).
Advertisement
Arief menjelaskan bahwa kerja sama ini untuk menghubungkan antara hulu dan hilir di mana RNI bersama BUMN Klaster Pangan diharapkan dapat membantu hilirisasi atau pendistribusian di sektor pangan.
“Kerja Sama antara RNI dengan Kementerian Pertanian ini meliputi penggunaan data sebaran ketersediaan hortikultura hingga harga komoditas hortikultura sebagai acuan distribusi dalam mendukung penyelenggaraan cadangan komoditas hortikuktura," terangnya dalam Penandatanganan Kerja sama PT RNI dengan Kementerian Pertanian, Kamis (26/8/2021).
Perbaiki Ekosistem
Secara terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir meminta RNI bersama BUMN Klaster Pangan untuk dapat memperbaiki ekosistem pangan yang ada saat ini juga dengan skema saling menguntungkan, juga meminta BUMN Pangan menjadi lokomotif penyeimbang dan perubahan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan kerja sama yang disaksikan secara langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ini juga meliputi dukungan RNI dan BUMN Klaster Pangan dalam penyelenggaraan cadangan komoditas hortikultura.
Melalui sambutannya, Mentan mengapresiasi kerjasama yang dilakukan dan ia berharap semua pihak yang terlibat menjadi semakin tangguh dan kreatif dalam membangun pertanian di tengah situasi pandemi.
“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini ini adalah konttibusi kita semua bagi bangsa. Untukmenghadirkan kehidupan negara yang lebih baik, dan kehidupan rakyat yang semakin sejahtera dengan menyediakan nutrisi dari sumber pangan hortikultura yang sehat,” katanya.
Mentan mengakui bahwa Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan sosial kehidupan. Iakemudian mengingatkan agar pertanian Indonesia harus tetap berjalan dengan manajemen modern.
“Pertanian tidak bisa dilakukan seperti cara-cara yang lama. Pertanian harus dihandle lebihkuat,” tegas Syahrul.
Oleh karena itu, membangun pertanian yang dibutuhkan menurutnya adalah komitmen danintegritas. Petani, pemerintah daerah dan pelaku usaha harus bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Advertisement
Peningkatan Produktivitas Pertanian
Sementara itu, Aried mengklaim BUMN Klaster Pangan mengedepankan Business to Business (B2B) bersamaan dengan mendorong inklusivitas untuk Petani, Peternak maupun Nelayan.
Di hari yang sama, BUMN Klaster Pangan turut menyukseskan program Corporate Farming – Agro Solution sinergi PT BNI (Persero) Tbk, PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pupuk Kujang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani.
“Sinergi ini merupakan upaya peningkatan produktivitas hasil pertanian melalui pembiayaan untuk para Mitra Petani sebanyak 83 Petani binaan BUMN Klaster Pangan sektor Padi dan Hortikultura PT Sang Hyang Seri (SHS) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BNI dengan total nominal 3,1 Miliar dan luasan garapan lahan sawah produktif seluas 200 Hektar.” Kata Arief pada kegiatan seremonial penyaluran KUR untuk Petani (26/8/2021).
Adapun sinergi dan peran BUMN Klaster Pangan seperti PT SHS akan melakukan pendampingan budidaya padi Hibrida dan Non Hibrida kepada para Mitra petani binaan SHS, sedangkan jaminan suplai pupuk sinergi dengan PT Pupuk Kujang.
Kegiatan seremonial penyaluran KUR untuk Mitra Petani turut hadir Direktur PembiayaanPertanian, Direktorat Jenderal Prasarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Ir. IndahMegahwati.