Pemerintah Kaji Perpanjang Subsidi Bunga KUR 3 Persen

Pemerintakan saat ini memberikan subsidi bunga KUR 3 persen sampai akhir 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2021, 18:46 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 18:46 WIB
Target KUR di Masa Pandemi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto dalam kegiatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (26/8).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus mendukung UMKM agar bisa bangkit dan tetap eksis di tengah pandemi, salah satunya melalui penyaluran KUR. Bahkan tengah dikaji kemungkinan memperpanjang subsidi bunga KUR 3 persen hingga tahun depan.

Pada Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021, realisasi KUR telah mencapai Rp 167,19 triliun atau 58,66 persen dari target tahun 2021 sebesar Rp 285 triliun (setelah perubahan target). Dana tersebut telah disalurkan kepada kepada 4,53 juta debitur.

Sesuai dengan kebijakan prioritas KUR tahun 2021, pelaksanaan KUR digunakan untuk mendukung korporatisasi petani dan nelayan, serta disalurkan kepada kelompok/klaster dengan skema KUR Khusus.

Hingga 23 Agustus 2021, realisasi penyaluran KUR Pertanian telah mencapai Rp 50,3 triliun atau 71,8 persen dari target Rp 70 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jika kucuran KUR merupakan upaya emerintah menyeimbangkan antara penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Ini dia ungkapkan pada kegiatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (26/8/2021). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM.

Dikatakan kegiatan ini bertujuan agar Pemerintah Daerah serta Lembaga Penyalur KUR dan Penjamin KUR dapat turut mendorong penyaluran KUR dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Dia mengatakan jika saat ini bunga KUR disubsidi 3 persen sampai akhir tahun ini. "KUR saat ini bunganya disubsidi 3 persen sampai akhir tahun ini dan kami sedang bicara dengan OJK agar restrukturisasi ini bisa dilanjutkan. Jadi perbankan diharapkan dapat lebih mendorong usaha kecil, menengah dan mikro,” terang Menko Airlangga.

Menurut dia, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, jumlah kredit yang disalurkan untuk UMKM harus naik menjadi 30 persen tahun 2024, yang artinya dari total kredit, 30 persen adalah UMKM.

Upaya keras pemerintah melalui program KUR dan berbagai indikator ekonomi yang menggambarkan tren perbaikan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2-2021 sebesar 7,07 persen (yoy).

Selama masa pandemi, Pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR antara lain, peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6 persen pada 2020 dan 3 persen pada tahun 2021.

Kemudian penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR serta relaksasi persyaratan administrasi.

Pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi tahun 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun atau lebih baik dibandingkan pada masa sebelum Covid-19 yaitu sebesar Rp 140,1 triliun (tahun 2019).

 

 

 

KUR di Sulawesi Tengah

FOTO: Panen Sayuran di Masa Pandemi
Petani memanen sayuran di Tangerang, Banten, Kamis (8/7/2021). Kredit Usaha Rakyat (KUR) membantu petani mendapatkan modal untuk menjalankan usahanya serta membantu menjaga produktivitas di masa pandemi. (Liputan6.con/Angga Yuniar)

 

Adapun realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Tengah sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 telah mencapai Rp 1,96 triliun kepada 51.539 debitur.

Porsi penyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (41,92 persen) dan disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (39,67 persen), dan jasa-jasa (10,49 persen).

“Pemerintah berharap dalam penanganan pemulihan ekonomi ini KUR bisa terus didorong. Apalagi Provinsi Sulawesi Tengah potensi hortikulturanya luar biasa,” kata Menko Airlangga.

Sektor pertanian merupakan salah satu andalan bagi perekonomian di Provinsi Sulawesi Tengah. Hal tersebut sejalan dengan penyaluran KUR pertanian jagung di provinsi tersebut sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 mencapai Rp 36,05 miliar yang disalurkan kepada 1.662 debitur.

Tiga daerah tertinggi yang menerima penyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Buol (Rp 16,1 miliar), Kabupaten Parigi Moutong (Rp 4,01 miliar), dan Kabupaten Banggai (Rp 3,06 miliar ).

"Khusus pertanian jagung, secara nasional KUR sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 telah mencapai 1,76 triliun rupiah yang disalurkan kepada 72.070 debitur," jelas Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pemerintah terus berkomitmen mengoptimalkan penyaluran KUR bersama stakeholderspenyalur dan penjamin KUR yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo.

“Jadi, Pak Gubernur, dari ini banyak yang bisa didorong melalui KUR. Dengan demikian banyak masyarakat bisa memanfaatkan,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara ini yakni Menteri Perindustrian, Gubernur Sulawesi Tengah, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, serta perwakilan dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Jamkrindo, dan Askrindo. 

Reporter: Shania

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya