Mengenal Roket Katyusha, Senjata ISIS Bombardir Bandara Afghanistan

Roket Katyusha ini digunakan ISIS melancarkan serangan ke bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Sep 2021, 21:27 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 10:00 WIB
FOTO: Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan di Ashuluk
Sebuah roket diluncurkan dari sistem rudal di pangkalan militer Ashuluk, Rusia, 22 September 2020. Latihan ini diharapkan akan diadakan di Laut Hitam dan perairan laut Kaspia, akan berlangsung hingga 26 September. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Liputan6.com, Jakarta Roket Katyusha digunakan ISIS melancarkan serangan ke bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. Tembakan roket itu terjadi di tengah evakuasi warga untuk lari dari kekuasaan Taliban.

Menurut laporan Al Jazeera, Senin (30/8/2021), beberapa roket itu berhasil ditangkal oleh sistem pertahanan. ISIS sudah mengakui bahwa mereka adalah pelakunya.

Melalui channel Telegram, situs berita ISIS menyebut enam roket Katyusha ditembakan ke bandara.

Roket buatan Rusia ini sebelumnya juga pernah memborbardir Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Irak pada awal 2020. Militer Irak mengatakan kelompok penjahat menembakkan delapan roket.

Sebagian besar rudal menghantam kompleks perumahan dan pos pemeriksaan keamanan di dalam zona itu, merusak gedung dan mobil serta melukai seorang tentara Irak.

Sering menjadi senjata andalan, lantas apa kehebatan Roket Katyusha ini? Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (1/9/2021), Roket Katyusha pertama kali dibuat oleh Uni Soviet dan diterjunkan pada masa Perang Dunia II. bahkan, roket ini menjadi senjata paling ditakuti kala itu.

Roket ini dirancang oleh Georgy Langemak dan diproduksi oleh Plant Comintern in Voronezh. Roket ini memiliki mobilitas cepat dikarenakan peluncurnya menggunakan truk.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mampu Tembak Sasaran 20 Km

Serangan Roket Hantam Lingkungan di Dekat Bandara Internasional Kabul
Tabung peluncur roket terlihat di dalam kendaraan yang hancur di Kabul, Afghanistan, Senin (30/8/2021). Roket menghantam lingkungan dekat bandara internasional Kabul pada hari Senin di tengah penarikan AS yang sedang berlangsung dari Afghanistan. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Saat Perang Dunia II, Uni Soviet menjadikan roket ini senjata rahasia, dikarenakan lokasi peluncurannya tanpa diketahui oleh musuh. Roket Katyusha juga dirancang untuk meninggalkan jejak seminimal mungkin.

Yang membuat musuh gentar, roket ini mampu menembak sasaran dengan jarak 20,4 kilometer dan bisa ditembakkan dalam jumlah banyak. Dengan daya ledak yang tinggi, tak heran beberapa sasaran yang memiliki pertahanan udara sering bobol dengan serangan sporadis roket ini.

Lalu, kenapa dinamakan Katyusha? Pada saat itu, Katyusha sebenarnya merupakan judl lagu yang poluler di Uni Soviet. Lagu ini secara garis besar menceritakan kerinduan seorang wanita terahadap kekasihnya yang tengah bertugas menjaga perbatasan. Ada teori yang mengatakan suara yang dihasilkan roket ini ketika diluncurkan sama dengan nada dari lagu tersebut.

 

Daftar Perang Gunakan Roket Katyusha

Serangan Ratusan Roket oleh Hamas di Langit Israel
Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Palestina Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Saking populernya roket ini, setidaknya pernah digunakan dalam Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Iran-Irak, Perang Lebanon 2006, Perang Sipil Libya pada 2011, Perang Syria, dan Perang Iraq Bagian Utara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya