KKP Target Ekspor 2 Juta Ton Udang di 2024, Sanggup?

KKP tengah mengejar target pemenuhan ekspor 2 juta ton pada 2024 mendatang

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi udang
Ilustrasi Udang. (Dok. Thanks for your Like/donations welcome/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor 2 juta ton udang pada 2024 mendatang. Dari target tersebut, saat ini baru tercapai ekspor udang 856.753 ton pada 2019-2020.

"Kita punya mimpi 2 juta ton waktu kita tidak banyak efektifnya dua sampai tahun lagi," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam diskusi Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia, Rabu (2/9).

Dia mengatakan, dalam mengejar target produksi udang 2 juta ton, KKP telah memiliki berbagai trobosan hingga langkah strategi. Salah satunyamelalui pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang di dukung dengan riset kelautan dan perikanan.

"Jadi kalau kita harus ada dukungan riset Kelautan dan Perikanan jadi semua itu harus pendekatan saintifik best. dasarnya apa kita harus belajar dari kondisi eksisting saat ini," jelasnya,

Saat ini luas tambang ada di Indonesia berdasarkan data KKP baru sekitar 848 hektar. Hal ini terdiri dari tiga komponen. Pertama tradisional, kedua semi intensif, kemudian ketiga intensif.

"Nah dari tiga komponen ini hingga tahun ini kisarannya produksinya di 850.000 ton. Padahal tadi saya sudah sampaikan kita ingin menunjukkan data 2 juta ton.

Untuk mencapai target produksi, KKP terus melakukan evaluasi mulai dari berbagai aspek hingga menyentuh regulasi. Sebab, berdasarkan temuan di lapangan banyak sekali tambak-tambak di pesisir pantai sudah tidak lagi sesuai dengan ketentuan yang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Usung 2 Pendekatan

ekspor-udang-130601b.jpg
Ekspor udang.

Hal ini bertolak belakang, di mana KKP saat ini mengusung dua pendekatan yang saling seimbang yaitu ekologi dan ekonomi. Menurutnya ini menjadi bagian penting. Karena tidak bisa pemerintah fokus kepada keekonomian saja, ekologinya kemudian dilupakan.

"Maka anak cucu kita niscaya pasti tidak akan bisa menikmati mungkin jangan-jangan nggak pernah kan lagi makan udang," jelas dia.

Selain itu, KKP juga melakukan revitalisasi. Di mana tambak-tambak tradisional yang saat ini luasnya kurang lebih 247 ribu hektar ini coba didorong untuk dinaikan produksinya. Dar antara 0,5 ton menjadi 2 ton per tahun.

"Langkah selanjutnya kita membuat model-model apa namanya budidaya udang berbasis kawasan ini yang akan kita coba dorong. Dan Alhamdulillah di tahun ini kami sudah berkolaborasi dengan sahabat kami di Pemda Kebumen," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya