Kemendag Dapat Dukungan Bank Indonesia Kelola Aset Kripto

Bank Indonesia mendukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kementerian Perdagangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2021, 15:10 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia mendukung pengaturan perdagangan kripto ada di bawah Kementerian Perdagangan. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi antara Kemendag dan Bank Indonesia yang berlangsung awal pekan ini.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti secara tegas menyatakan bahwa kripto tidak dianggap sebagai mata uang di Indonesia melainkan sebagai aset digital. Ini sesuai dengan Undang-Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Karena itu, kripto diperlakukan sebagai aset atau komoditi digital.

Pernyataan Deputi Gubernur senior ini disambut baik oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Aset digital yang punya potensi besar ini harus diatur dengan lebih jelas agar potensinya bisa dioptimalkan. Ke depan ia berharap seluruh pelaku beserta stakeholder bisa mendukung pembentukan bursa kripto.

Meskipun masuk dalam urusan perdagangan komoditi yang ada di bawah Bappebti Kemendag, Wakil jerry Sambuaga tetap melihat perlunya sinergi dan kolaborasi yang intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia.

“Nilai perdagangan dan potensi aset kripto sangat besar, tentu potensi dampaknya juga besar, termasuk dalam sektor moneter. Oleh karena sinergi, koordinasi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia sangat penting,” kata Wamendag dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021).

Bukan hanya dengan Bank Indonesia, Kemendag juga siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan seluruh pelaku usaha. Bahkan mengingat potensi pengembangan aset kripto akan terjadi di semua bidang, maka Kemendag akan terus membuka dialog dengan seluruh kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia.

“Sebagai contoh, teknologi blockchain dan kripto bisa dikembangkan dalam bidang asuransi, konstruksi, jasa hingga hal-hal yang bersentuhan dengan urusan lingkungan dan sosial. Jadi potensinya luas sekali. Karena itu, kolaborasi dan sinergi antar semua stake holder menjadi kunci,” tambah Jerry.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh Dukungan Serius

Ilustrasi bursa aset kripto Tokocrypto
Ilustrasi bursa aset kripto Tokocrypto

Jerry menilai pengembangan aset kripto khususnya yang punya basis underlying asset perlu mendapat perhatian serius. Ini untuk mengintegrasikan sektor keuangan dan perdagangan digital dengan ekonomo riil yang dilakukan oleh masyarakat.

“Misalnya dalam pengembangan layanan umum seperti jalan tol, itu jelas jalan tolnya, lahannya dan lain-lain. Kalau itu bisa dikelola dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan blockchain tentu akan lebih terjamin dari sisi asetnya. Dengan begitu perdagangan digital dengan underlying aset jalan tol pasti akan dirasakan lebih aman bagi semua pihak,” Jerry menjelaskan.

Karena itu, ia mengajak semua pihak agar bisa mengembangkan aset-aset kripto baru dengan memanfaatkan sektor ekonomi, perdagangan dan jasa atau bahkan layanan sosial.

Ajakan ini terutama ia tujukan kepada generasi muda yang dipandang Jerry sangat kreatif dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru. Anak muda, menurut Wamendag, akan menjadi pemain penting dalam transformasi ekonomi yang dicanangkan Presiden Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya