CEO Lippo Karawaci: Kami Komitmen Kembangkan Industri Kesehatan

CEO Lippo Karawaci mengatakan bahwa potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Sep 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 13:50 WIB
Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Pengembangan ini dilakukan melalui PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Untuk diketahui, Lippo Karawaci adalah pemegang saham utama Siloam International Hospitals dengan kepemilikan 55,4 persen saham per 3 Agustus 2021.

Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci John Riady menjelaskan, industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya.

"Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi." jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (14/9/2021).

John Riady, yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris Siloam melanjutkan, potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi.

Pada tahun 2019, misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1 persen. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9 persen, Singapura 4,7 persen, dan China 5,2 persen.

Kami yakin rasio expenditure kesehatan dari 3,1 persen pelan-pelan akan naik menjadi 4 persen sampai 5 persen seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk. Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terus Ekspansi

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hohn melanjutkan, pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, Lippo Karawaci melalui Siloam akan terus melanjutkan ekspansi.

WKami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.

Pada Semester I 2021, Siloam International Hospitals meraih pendapatan sebesar Rp 3,81 triliun, naik 51,7 persen YoY (year on year) dari sebelumnya Rp 2,51 triliun pada Semester I 2020, dengan laba bersih mencapai Rp 291,54 miliar.

Siloam International Hospitals memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya