Upaya Indika Energy Pangkas Emisi Karbon, Kuasai Lahan hingga Dukung Mobil Listrik

Indika Energy sedang berubah drastis untuk mengurangi emisi karbon. Namun, perubahan tersebut tidak bisa berlangsung seketika dan butuh proses.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Okt 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2021, 18:15 WIB
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasyid. (Bawono/Liputan6.com)
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasyid. (Bawono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan, sebagai langkah menekan emisi karbon, saat ini Indika Energy telah memiliki 130 ribu hektare lahan hutan untuk mengembangkan bisnis berbasis alam. Tak berhenti di situ, ia juga akan menggunakan lahan tersebut untuk konservasi.

Arsjad Rasjid mengatakan, perusahaan saat ini tengah melirik sektor kehutanan sebagai nature base bussiness atau bisnis berbasis alam. Hal ini juga sebagai langkah untuk mengkontribusikan oksigen kepada dunia.

“Indika juga masuk ke forestry untuk bicara nature base bussiness kita masuk kurang lebih kita sudah acquiring 130 ribu hektar hutan,” katanya.

“yang untuk kita bicara untuk conserve kita bicara untuk satu sisi adalah untuk bisa kontribusi terhadap oxygen to the world,” tambahnya dalam Indy Fest 2021, Selasa (19/10/2021).

Selain dari konservasi, ia menuturkan dalam sektor bisnisnya akan dibangun hutan tanam industri.

Selain itu, juga Arsjad menyebut bahwa strategi selanjutnya yang akan diambil adalah dengan masuk mendukung ke ranah kendaraan listrik. Pada ranah ini, ia berharap mampu membuat kendaraan listrik asli Indonesia.

Dengan upaya yang sedang dilakukan tersebut, Arsjad menegaskan Indika Energy sedang berubah drastis. Namun, ia juga mengingatkan bahwa proses transisi ini tidak bisa berlangsung seketika dan butuh proses.

“Jadi memang Indika Energy, strategi kita lagi 180 derajat changing, yang tadi dari sana, tapi semua proses ini tak bisa seketika, kita harus mulai pondasi,” katanya.

Terkait hal itu, Ia mengatakan perlu mengubah pola pikir terlebih dahulu. Karena pada dasarnya sektor human capital atau Sumber Daya Manusia juga perlu siap menghadapi transisi untuk menekan emisi karbon.

“Banyak hal yang sudah kita lakukan, jadi balik lagi, kita namakan the nature base bussiness, itu yang kita lakukan saat ini, seperti kita ikutan ke COP26 (Climate Change Conference),” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cita-Cita Bersama

Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid

Pada awal paparannya, Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia itu juga mengatakan dalam mencapai target net zero emission perlu dilaksanakan dengan gotong royong. Bahwa, target itu adalah cita-cita bersama.

“Ini upaya bersama yang harus kita lakukan secara bersama, kita ini sebagai indika energy adalah bagian dari pada bangsa ini, dan darimana kita juga ingin bahwa perubahan ini akan terjadi, kita semua ingin Indonesia yang bersih dan sehat,” papar Arsjad.

Sebagai perusahaan yang bergeliat di sektor energi fosil batubara, Arsjad menegaskan bahwa Indika Energy memiliki komitmen dalam mendukung pengurangan emisi karbon kedepannya.

“Nah walaupun kita bicara Indika Energy, we are in batu bara and we are committing to that, yes we are, karena kita sendiri mengatakan bahwa kita ingin net zero carbon emission by 2050 saat ini,” katanya.

Dalam mendukung upayanya tersebut, dia mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan evaluasi rutin setiap tahun dalam mengejar target net zero emission.

“Bahwa InsyaAllah bahwa setiap tahunnya kita akan review, kalau kita bisa lakukan lebih cepat, kita akan lakukan lebih cepat lagi,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya