Sri Mulyani: Aktivitas Masyarakat Berangsur Membaik

Saat ini aktivitas masyarakat pun sudah mulai brangsur membaik karena kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia mengalami tren penurunan.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2021, 12:45 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2021, 12:45 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Terkendalinya penyebaran virus corona membuat pemerintah memberikan sejumlah relaksasi mobilitas masyarakat. Saat ini aktivitas masyarakat pun sudah mulai brangsur membaik karena kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia mengalami tren penurunan.

"Aktivitas masyarakat sudah berangsur membaik, ini tanda yang baik dan harus kita jaga. Covidnya turun dan kegiatan ekonomi mulai pulih kembali," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar Sinergi Pengawasan Program PC-PEN, Jakarta, Kamis (21/10).

Pulihnya aktivitas ekonomi kata Sri Mulyani tercermin dari tingkat konsumsi masyarakat dan produksi yang sudah menunjukkan peningkatan. "Dari sisni konsumsi dan produksi ini nampaknya sudah muncul," katanya.

Dari sisi pemerintah, komitmen kebijakan keuangan negara baik di pemerintah pusat maupun pemrintah daerah juga terus diberikan lewat Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Pemerintah pusat secara khusus telah memberikan alokasi anggaran kepada daerah lewat TKDD untuk digunakan untuk penangan Covid-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perekonomian Indonesia Lebih Baik Dibanding Negara Lain

FOTO: Program Vaksinasi COVID-19 Jadi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi 2021
Petugas mendata pedagang saat vaksinasi COVID-19 di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (25/2/2021). Menkeu Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini ada pada 4,5-5,3 persen karena adanya dukungan program vaksinasi COVID-19 sebagai penentu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selama pandemi, APBN menjadi tulang punggung perekonomian nasional, terutama untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi yang terjadi. Hasilnya, kata Sri Mulyani penggunaan dana pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai membuahkan hasil. Kondisi perekonomian nasional disebut-sebut telah mengalami perbaikan dan lebih baik dibandingkan sebelum pandemi terjadi.

"Dengan langkah ini Indonesia mulai pulih dan harus kita jaga. Perekonomian Indonesia dibandingkan sebelum Covid kita bisa pulih dan mengalam perbaikan yang melebihi kondisi sebelum Covid-19," kata dia.

Sri Mulyani mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain. Sebab masih banyak negara yang terjebak dampak pandemi. Meskipun pemerintah dengan terpaksa melebarkan defist APBN selama 3 tahun.

"Dengan capaian ini ekonomi Indonesia harus hadapi defisit APBN, tapi dibandingkan negara lain atau capaian kita pulihkan APBN dalam defisit kita cukup managable," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya