Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah selalu bisa menurunkan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Puncak kenaikan kasus pertama pada Oktober-September 2020, lalu Januari-Februari 2021 dan Juni-Juli 2022.
"Kalau ada penularan Covid-19 naik, maka pasti kita bisa turunkan lagi, seperti yang kemarin puncaknya Juni-Juli ini kenaikannya luar biasa dan tertinggi sekali tapi setelah itu kita bisa turunkan," kata Suahasil di Jakarta, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga
Pengendalian kasus yang dilakukan pemerintah dengan membatasi mobilitas dan kegiatan ekonomi. Meskipun hal ini berdampak pada perekonomian dan bisnis sangat terpengaruh.
Advertisement
"Nah kita turunkannya (kasus Covid-19) ini dengan pembatasan kegiatan ekonomi dan ini berpengaruh pada bisnis," kata dia.
Pola yang sama kata dia akan terus dilakukan bila terjadi kenaikan kasus Covid-19 terjadi. Sehingga aktivitas masyarakat diturunkan. "Jadi kalau naik, ini bisa kita turunkan," kata dia.
Suahasil mengingatkan menurunnya kasus Covid-19 bukan berarti virusnya hilang. Dia menyebut virusnya akan tetap ada meskipun kasus harian mengalami tren penurunan.
"Kalau sudah turun bukan berarti virusnya akan hilang, tapi virusnya akan tetap ada dan jangan salah ini bisa naik lagi," kata Wakil Menteri Keuangan.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Covid-19 Turun Terus
Saat ini Indonesia tengah mengalami tren penurunan kasus. Kasus harian tercatat hanya 626 pasien. Angka ini bisa mendekati nol namun potensi untuk kembali meningkat tetap masih ada. Untuk itu, demi menjaga kondisi ini terus berlanjut dia meminta agar masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan.
"Virus ini selalu bersama kita makanya kita jaga protokol kesehatan biar grafiknya (kasus Covid-19) tidak naik ke atas," kata dia.
Alasannya, naik turunnya kasus berdampak langsung pada kinerja perekonomian. Kasus yang tinggi membuat mobilitas masyarakat tertahan dan perekonomian melemah. Sebaliknya bila kasus menurun, aktivitas ekonomi kembali bergerak dan perekonomian kembali berputar menuju arah pemulihan.
"Grafik ini berhubungan terbalik dengan gerak ekonomi dan mobilitas. Inilah yang disebut dynamic of the new business environment. Kita berada di situasi saat ini," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement