Liputan6.com, Jakarta Pemberhentian karyawan secara massal sempat marak terjadi saat awal kemunculan pandemi Covid-19. Tekanan krisis yang terjadi secara nasional berdampak besar bagi seluruh perusahaan.
Melansir dari CNBC, Jumat (5/11/2021), selama 19 bulan munculnya pandemi, banyak pekerja yang merasa jenuh dan kelelahan karena harus bekerja di rumah. Rencana untuk berhenti kerja atau pindah perusahaan mungkin kerap saja terjadi.
Advertisement
Beberapa karyawan ada yang percaya kalau mencari pekerjaan baru dengan gaji lebih baik di perusahaan akan menentukan di kondisi seperti ini.
Advertisement
Bagaimanapun, rencana untuk mengambil cuti beberapa saat bisa saja perlu dilakukan untuk mengambil istirahat sejenak.
“Untuk sebagian orang, meninggalkan pekerjaan berkaitan dengan rencana meninggalkan pekerjaan akibat terlalu lelah, jenuh, atau adanya perubahan karier yang ingin dicapai,” ujar pemimpin transformasi di perusahaan Korn Ferry (perusahaan konsultan global) Elise Freedman.
Permasalahan terkait masalah mental juga menjadi perhatian penting bagi setiap perusahaan. Istirahat atau mengambil rehat sejenak bisa baik untuk mental Anda. Waktu yang ada bisa dipakai untuk berpikir dan merencanakan kembali tujuan karier yang ingin dicapai.
Namun, sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan pindah ke tempat lain, ada empat hal penting yang harus Anda perhatikan dan persiapkan terlebih dahulu. Simak penjelasan dari ahli keuangan berikut ini.
Empat Hal Penting
Arus Kas
Memperhatikan arus keuangan menjadi hal pertama yang harus dilakukan. Cobalah untuk menuliskan kebutuhan dalam rumah tangga di luar upah dan total tabungan yang dimiliki.
Kemudian, jika memiliki pasangan, apakah Anda memiliki pekerjaan sampingan untuk menutupi jeda waktu selama berhenti bekerja?
Setelah itu, hitung pengeluaran yang diperlukan seperti perumahan, biaya makan, membayar utang, dan sebagainya.
Bandingkanlah semuanya dengan tabungan yang ada di saldo Anda dan jumlah pendapatan yang akan ditanggung.
Biaya kebutuhan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, tergantung dari jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Tentunya, semakin banyak anggota keluarga, pengeluaran yang dikeluarkan pasti juga akan banyak.
Tidak lupa juga untuk menambahkan kebutuhan lain seperti pergi berlibur, makan di luar atau restoran, atau jalan-jalan bersama anak. Perhitungan serupa akan membantu Anda untuk mengetahui jumlah biaya yang masih kurang.
Jika masih ada biaya yang kurang, buat lagi rencana untuk cara mendapatkan kelebihannya. Anda mungkin perlu menunggu beberapa bulan lagi untuk berhenti agar biaya yang dibayarkan tidak menunggak (berutang).
Advertisement
Gali Keterampilan
Keterampilan jadi aspek yang penting dan cukup diminati di era yang serba digital. Pikirkan terlebih dahulu jalur karier yang menarik untuk membuat Anda menjadi lebih maju dan berhasil.
Direktur perencanaan keuangan di Spotlight Asset Group Brian Blackwell mengatakan untuk bertanya pada diri sendiri tentang keperluan mendapatkan pendidikan atau keterampilan baru lainnya.
“Yang terbaik adalah mengejar upaya ini sebelum Anda berhenti dari pekerjaan Anda sehingga Anda tidak perlu mengambil hutang tambahan untuk pendidikan.”
Lalu, rencanakan biaya perolehan keterampilan apa pun, seperti kursus daring atau tatap muka, yang bisa Anda lakukan dan keluarkan selama cuti panjang yang diambil.
Pangkas Pengeluaran Tidak Perlu
Jika Anda menghasilkan lebih sedikit, atau tidak, uang, Anda harus menghabiskan lebih sedikit. Cari tempat-tempat yang jelas Anda dapat melakukan pemotongan, seperti makan di luar dan langganan bulanan tertentu.
Andrea Woroch, pakar keuangan konsumen dan penulis, juga menyarankan untuk melihat lebih jauh dari yang sudah jelas. Misalnya, jika Anda tidak bekerja, Anda mungkin tidak membutuhkan mobil Anda, atau Anda mungkin dapat bertahan hidup hanya dengan mobil pasangan Anda. Pertimbangkan untuk menjual milik Anda - Anda mungkin bisa mendapatkan harga yang cukup bagus sekarang - dan Anda akan mendapatkan uang tunai dan menghemat asuransi mobil.
Jangan Gunakan Uang Pensiun
Meskipun menggoda, penasihat keuangan dengan tegas mengatakan untuk tidak dengan cepat mengambil keputusan mencarikan rekening pensiun Anda demi menutupi biaya cuti Anda selama beberapa bulan.
Alasannya karena Anda bisa kehilangan lebih dari 30 persen dari total tabungan Anda antara pajak dan penalti penarikan awal, jika Anda melakukannya. Tidak hanya itu, biaya yang seharusnya bisa Anda nikmati di masa tua justru habis begitu saja,
Jika Anda berada dalam posisi finansial yang sangat sehat dan baik, pertimbangkan juga untuk memaksimalkan dana pensiun di tempat kerja sebelum akhirnya berhenti dari perusahaan.
Melalui empat hal yang direkomendasikan di atas, Anda bisa sedikit lebih tenang karena finansial Anda yang mapan mampu membiayai kebutuhan sehari-hari Anda selama proses pengambilan cuti/pencarian pekerjaan baru.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement