Kilang Pertamina Cilacap Terbakar dan Berhasil Dipadamkan, Tengok Foto-Fotonya

Kebakaran di area kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terjadi pada saat hujan lebat.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Nov 2021, 13:56 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2021, 12:55 WIB
Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)
Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berhasil memadamkan tanki di kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 november 2021 pukul 23.05 WIB. Kilang Pertamina Cilacap terbakar mulai pukul 19.10 WIB diduga karena sambaran petir.

General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno mengatakan, insiden kebakaran menimpa tangki 36 T-102. "Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter," kata Eko, dikutip dari Antara, Minggu (14/11/2021).

Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water sprinkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.

Berdasarkan penuturan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, insiden kebakaran itu terjadi saat hujan lebat disertai petir. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam yang membuat kondisi menjadi gelap gulita.

Kilang Pertamina Cilacap juga bernilai strategis karena memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan bahan bakar di pulau Jawa.

Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)
Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)

Kesaksian warga mengungkap, kebakaran di area kilang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, Jawa Tengah, terjadi pada saat hujan lebat. Salah seorang warga Kelurahan Donan, Kabupaten Cilacap, Andi (40) mengungkap, beberapa saat kemudian listrik padam.

"Saat kebakaran itu terjadi, hujannya sangat lebat. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam sehingga kondisi menjadi gelap gulita," kata Andi, seperti dilansir Antara, Sabtu 13 November 2021 malam.

Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)
Penampakan tangki kilang Pertamina Cilacap yang terbakar pada Sabtu 13 November 2021 sudah berhasil dipadamkan. (Dok Pertamina)

Andi pun mengaku dirinya tak mendengar ada suara ledakan saat kebakaran terjadi, saking lebatnya hujan yang turun. 

"Mungkin karena saking lebatnya, suara ledakan itu diredam oleh hujan. Tapi tadi pas anak saya keluar rumah, sempat mendengar suara aneh yang mungkin berasal dari ledakan yang diredam oleh hujan," katanya. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengamat Minta Direksi Subholding Pertamina Dievaluasi

Kebakaran Hebat Kilang Minyak Pertamina Cilacap
Api melalap kilang minyak milik Pertamina, di Cilacap, Jawa Tengah, Minggu dini hari (14/11/2021). Tangki kilang Pertamina terbakar pada Sabtu 13 November 2021 pukul 19.10 WIB. (AP Photo/Agus Fitrah)

Pengamat Energi Mamit Setiawan memberikan catatan penting terhadap insiden kebakaran yang kembali terjadi di area Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.30 WIB. Insiden di Kilang Pertamina Cilacap tersebut melalap satu tangki berisi BBM Pertalite.

"Terkait dengan peristiwa kembali terbakarnya tangki kilang Pertamina di Cilacap, saya memberikan catatan penting terhadap kejadian ini. Pertama, saya meminta agar dilakukan evaluasi terhadap semua Direksi KPI atas kejadian ini," kata Mamit kepada Liputan6.com, Minggu (14/11/2021).

Menurutnya, insiden kebakaran kilang di Cilacap sudah berulangkali terjadi dengan kondisi yang sama yaitu faktornya petir. Oleh karena itu, dengan berubahnya PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) menjadi sub-holding, maka tanggungjawab terhadap keberlangsungan operasional kilang menjadi ranah mereka.

'Baik dan buruknya kinerja refinery ada di bawah sub-holding," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya