Menkeu AS Ingatkan Negaranya Bakal Sulit Bayar Utang Jika Lewat Tanggal Ini

Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan bahwa AS akan kesulitan membayar utangnya setelah 15 Desember 2021.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Nov 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 15:00 WIB
Janet Yellen, pemimpin departemen keuangan AS yang ditunjuk oleh presiden terpilih Joe Biden.
Janet Yellen, pemimpin departemen keuangan AS yang ditunjuk oleh presiden terpilih Joe Biden. (Twitter/ @NewYorkFed)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Amerika Serikat  Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa AS akan kesulitan membayar utangnya setelah 15 Desember 2021.

Hal itu Yellen sampaikan dalam surat terbarunya ke Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Surat tersebut mendesak tindakan cepat untuk meningkatkan batas kredit pemerintah federal.

"Ada skenario di mana Departemen Keuangan akan dibiarkan dengan sumber daya yang tersisa tidak mencukupi untuk terus membiayai operasi pemerintah AS di luar tanggal ini," tulis Yellen dalam surat tersebut, dikutip dari The New York Times, Kamis (18/11/2021).

"Untuk memastikan kepercayaan penuh dan kredit dari Amerika Serikat, sangat penting bahwa Kongres menaikkan atau menangguhkan batas utang sesegera mungkin," jelas Yellen.

Ia menjelaskan bahwa perkiraannya merupakan hasil dari pengesahan rencana infrastruktur senilai USD 1 triliun (Rp 14.230 triliun, dengan kurs Rp 14.200) oleh Presiden Joe Biden awal pekan ini.

"Kemarin, Presiden menandatangani Undang-Undang Investasi Infrastruktur dan Pekerjaan, yang mengalokasikan USD 118 miliar untuk Dana Perwalian Jalan Raya," terang surat tersebut, dikutip dari CNBC International.

"Dana ini harus ditransfer ke Dana Perwalian Jalan Raya dalam waktu satu bulan setelah berlakunya undang-undang, dan transfer akan selesai pada 15 Desember," lanjut surat itu.

Apa Rencana DPR AS?

Ilustrasi Utang atau Pinjaman. Foto: Freepik
Ilustrasi Utang atau Pinjaman. Foto: Freepik

Yellen juga memperkirakan default akan menyebabkan resesi dan membahayakan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

Sementara itu, DPR AS diperkirakan juga akan memberikan suara pada jaring pengaman sosial dan rencana iklim Biden senilai hampir USD 1,8 triliun minggu ini, sebelum Kongres melakukan reses Thanksgiving.

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan bahwa ia bertujuan untuk meloloskan rancangan tindakan yang dikenal sebagai Build Back Better Act, sebelum Natal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya