BERANI BERUBAH: Sedapnya Nasi Pecel Ala Travel Guide

Suyitno Dunggio beralih menjual nasi pecel dari bisnis travel dan pemandu wisata sejak pandemi COVID-19 menghantam.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 29 Nov 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 06:00 WIB
Nasi Pecel Suyitno
Suyitno Dunggio beralih menjual nasi pecel dari bisnis travel dan pemandu wisata sejak pandemi COVID-19 menghantam.

Liputan6.com, Jakarta- Pandemi COVID-19 telah sukses meruntuhkan bisnis pariwisata. Kini, tak sedikit pelakunya yang terpaksa harus gulung tikar. Salah satunya adalah Suyitno Dunggio yang memiliki usaha travel, dan jugalah seorang tour guide atau pemandu wisata sejak tahun 1988.

Meski begitu, dia tak ingin hanya menerima nasib dan menunggu pariwisata kembali pulih dengan sendirinya.

Suyitno tahu dirinya harus Berani Berubah bila ingin terus bisa berpenghasilan. Tak lama, terbersit ide untuk merintis bisnis nasi pecel. 

“Setelah pandemi ya, seperti yang dirasakan oleh orang lain, pendapatan merosot. Dan oleh sebab itu, saya mencari ide,” ungkap Suyitno kepada Tim Berani Berubah.

“Saya membuka usaha nasi pecel dengan konsep jadul atau makanan-makanan yang tradisional,” lanjutnya.

Semua ini dia lakukan demi bisa menopang keluarga di tengah kondisi pandemi. Suyitno memanfaatkan kontrakan yang dia miliki untuk menjadi warung.

Berbekal resep lezat nan khas dari sang ibu, perlahan nasi pecel Suyitno ditekuni hingga banyak pelanggan berdatangan.

Berkat usaha nasi pecelnya, Suyitno bahkan bisa mempekerjakan 4 orang karyawan. Hal ini membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras bisa membuahkan hasil yang memuaskan. Dalam sehari, pendapatan yang diraup bisa lebih dari Rp 200.000.

“Motivasi saya untuk berjualan pecel di masa pandemi ini ya karena tanggung jawab saya terhadap keluarga, dan anak membutuhkan biaya untuk sekolah,” ujarnya.

“Ya, inilah motivasi saya berani berubah dari travel ke nasi pecel,” Suyitno menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Semangat Kerja yang Tinggi

Nasi Pecel Suyitno
Nasi pecel Suyitno bisa laku keras karena ketekunan sang pemilik. Meski sudah tua, namun Suyitno tetap semangat berjualan.

Nasi pecel Suyitno bisa laku keras karena ketekunan sang pemilik. Meski sudah tua, namun Suyitno tetap semangat berjualan. Deni, salah seorang pelanggan nasi pecel, mengaku turut kagum melihat semangat kerja Suyitno. 

“Saya ketemu salah satu pecel yang saya lihat secara tempatnya bersih, di pinggir jalan, terus yang uniknya lagi, yang jual itu sepuh banget, gitu,” ujar Deni.

“Jadi dalam kondisi sepuh seperti itu, nuwun sewu ya, agak bongkok-bongkok seperti itu, semangatnya jualnya masih sangat tinggi sekali,” dia mengakhiri.

Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya