Liputan6.com, Jakarta- Bagong Margono memiliki suatu ide tak biasa di tengah kondisi pandemi Covid-19. Untuk mengisi kekosongan, dia melirik sungai kotor yang berada dekat dengan rumah. Atas dasar prihatin, Bagong memutuskan untuk membersihkannya.
Profesi Bagong sebenarnya adalah seorang kontraktor. Jadi pembersihan ini murni dia lakukan hanya karena hobi dan kecintaan pada kebersihan lingkungan. Sungai yang dibersihkan Bagong kini bahkan sudah diisinya dengan ikan-ikan cantik.
Baca Juga
“Mencoba mengubah sungai yang kotor, saya jadikan permainan ikan yang seperti ini, sudah berjalan kurang lebih 4 tahun. Tapi ikannya baru pandemi kemarin kita buat,” tutur Bagong kepada Tim Berani Berubah.
Advertisement
“Akhirnya bisa bermanfaat bagi orang banyak, lingkungan saya, dan masyarakat sekitar sini,” lanjut dia.
Sungai yang kini sudah cantik dan berisi ikan sekarang menjadi primadona daerahnya di Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Wisatawan pun kerap datang karena ingin menikmati pemandangan sungai yang indah, sekaligus makan di dekat sungai.
Selain itu, ikan yang dipelihara Bagong juga sekaligus dia ternak. Panen dia lakukan setiap 4 bulan, dan sekali panen hasil yang didapat bisa mencapai 30-40 ton. Bagong pun turut membolehkan warga sekitar untuk berjualan dekat sungainya demi membantu usaha UMKM daerahnya.
“Saya tidak berpikir profit. Tapi kenyataannya dengan ilmu orang tua yang diberikan kepada saya, membersihkan lingkungan akan ditukar oleh lingkungan itu sendiri,” ungkap Bagong.
“Akhirnya benar, yang aslinya saya tidak berusaha ikan, berusaha wisata, akhirnya dengan ketekunan saya, dapat menghasilkan hasil yang luar biasa. Karena pada saat tertentu pada hari libur, ini pedagang UMKM itu jumlahnya hampir 50 sampai seratusan,” sambung dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ubah Kebiasaan Masyarakat Sekitar
Namun, kesuksesan Bagong bukan tanpa tantangan. Dia harus terus mengedukasi masyarakat sekitarnya agar menyayangi lingkungan. Bagong terutama paling gencar mendorong warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Suka duka merubah sungai seperti ini, yang paling sulit adalah merubah karakter. Karakter masyarakat di lingkungan saya,” ucap Bagong.
“Merubah karakter supaya tidak membuang sampah ke sungai, merubah karakter supaya orang tidak mandi ke sungai. Merubah karakter orang-orang supaya tahu bersih itu adalah sehat, adalah yang paling sulit,” dia mengakhiri.
Pastinya cerita ini menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. Yuk, ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.
Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Advertisement