Kena Dampak, 953 Gerai Waralaba Tutup di Awal Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 berimplikasi terhadap para pelaku waralaba, lisensi dan peluang usaha di Indonesia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Des 2021, 12:27 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 12:15 WIB
20161125- Pameran Indonesia Franchise & SME Expo IFSE-Jakarta-Angga Yuniar
Pameran pameran Indonesia Franchise & SME Expo (IFSE) ditujukan untuk menarik semakin banyak pengunjung melihat peluang usaha yang ditawarkan oleh industri waralaba Indonesia, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Tri Raharjo mengungkapkan, pandemi sangat berimplikasi terhadap para pelaku waralaba, lisensi dan peluang usaha di Indonesia.

Tri Raharjo pun membeberkan data Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia.

"Kami (WALI) melakukan survei terhadap pelaku industri di tahun 2020 terhadap 30 franchise, usaha waralaba lisensi dan peluang usaha. Sebanyak 17 persen dari mereka mengalami tutup sementara dan tutup permanen. Dari total 5.621 gerai sebanyak 953 gerai waralaba tutup sementara dan tutup permanen pada saat awal pandemi (Maret-Juni 2020)," papar Tri Raharjo, dalam acara Indonesia Franchise Forum, disiarkan secara virtual pada Selasa (7/12/2021).

Dari total 953 gerai waralaba tersebut, mereka berada di mall, berada di ruko, juga gerai mandiri.

"Kemudian data pada kuartal keempat tahun 2021 ada sebuah angin segar dari para pelaku industri, ternyata 25 persen dari mereka sudah pulih 100 persen, artinya ini adalah suatu hal yang menggembirakan," ungkap Tri Raharjo.

"Dari 30 responden yang kami tanyakan, 25,8 persen responden menjawab bisnis mereka berangsur normal 90-100 persen. 32,3 persen menjawab kondisi usahanya berangsur normal antara 80-89 persen dan 16,1 persen menjawab kondisi bisnisnya 70-71 persen pulih," lanjutnya.

Kementerian Perdagangan RI menggelar Indonesia Franchise Forum dalam rangka membuka pergelaran BizFest 2021 yang mulai berlangsung 7-13 Desember mendatang.

Kegiatan BizFest 2021, digelar untuk mendorong bisnis franchise agar kembali maju sejak terkena dampak pandemi COVID-19.

Bekerja sama dengan Kemendag, kegiatan ini melibatkan tiga asosiasi waralaba dan lisensi Indonesia, yaitu Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Perhimpunan Warlaba dan Lisensi Indonesia (WALI), dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).

"Kami dari asosiasi turut mendorong untuk memulihkan kembali dengan mengadakan kegiatan BizFest 2021 yang juga kami dorong dalam gerakan nasional 'Ayo Berbisnis'," pungkas Tri Raharjo.

"Kami berharap melalui kegiatan ini ada dua hal yang ingin kita capai, yaitu transaksi di outlet-outlet jaringan bisnis waralaba kembali pulih dan diharapkan tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru melalui waralaba lisensi, dan peluang usaha sebagai penerima waralaba ke penerima lisensi," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dukung Pengembangan Waralaba

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana; Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta; dan Dirjen Dalam Negeri, Oke Nurwan mengunjungi ritel modern Tiara Dewata dan Beachwalk Shopping Center di Denpasar dan Badung, Bali, 25 September 2021.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melalui sebuah pesan video turut menyampaikan, pemerintah akan terus mendorong pengembangan bisnis waralaba dalam negeri, karena potensi pasar Indonesia yang besar dan menjanjikan.

"Saya sangat bangga bahwa saat ini Indonesia tidak lagi menjadi pasar bagi waralaba asing, karena waralaba lokal sudah menjadi tuan rumah dan menguasai pasar dalam negeri bahkan mulai merambah ke pasar regional," lanjutnya.

Mendag pun optimis dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, asosiasi waralaba di Indonesia dapat menguasai, menembus, dan bersaing di pasar global.

"Melalui kegiatan Indonesia Franchise Forum dan BizFest 2021, kami berharap Bapak dan Ibu dapat memperoleh output yang positif dalam pengembangan bisnis waralaba Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya