Intip Tren Pasar Konstruksi RI di 2022, Nilainya Diprediksi Tembus Rp 157,47 T

Tahun 2022 dinilai akan menjadi momentum meningkatnya peluang bagi pasar konstruksi usai Indonesia dilanda pandemi Covid-19 lebih dari 1 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Des 2021, 16:12 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 16:10 WIB
Kementerian PUPR Targetkan Sertifikasi 212 Ribu Pekerja Konstruksi
Aktivitas pekerja konstruksi saat menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (29/10/2019). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan sertifikasi 212.000 tenaga kerja konstruksi hingga akhir tahun. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setelah melalui masa pandemi lebih dari 1 tahun, dan pada tahun 2021 berhasil melewati gelombang kedua Covid-19, tahun 2022 dinilai akan menjadi momentum meningkatnya peluang bagi pasar konstruksi.

Nilai konstruksi untuk proyek gedung diperkirakan mencapai Rp 157,47 triliun pada 2022, didorong oleh pertumbuhan sektor perumahan dan industri.

Hal tersebut terungkap pada acara tahunan BCI Breakfast Briefing bertema Indonesia Construction Market Outlook 2022.

"Tren kategori lainnya, seperti kategori hotel, retail, dan perkantoran, mulai menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun 2021. Hal ini menunjukkan optimisme pasar konstruksi tahun depan," dikutip dari Antara, Rabu (8/12/2021).

Dari sisi market size residensial, diperkirakan mencapai Rp 54,24 triliun pada 2022. Pada kategori ini market size apartemen akan mulai meningkat sedangkan landed house akan sedikit menurun dibandingkan tahun 2021. Secara keseluruhan market size rumah tapak lebih besar dibandingkan apartemen.

Rumah-rumah didominasi oleh wilayah Jabodetabek, dengan daerah pinggiran di Bekasi, Bogor, dan Tangerang sebagai wilayah yang dominan.

Sementara itu, apartemen akan didominasi di Provinsi DKI Jakarta. Temuan ini menunjukkan bahwa rumah tapak melanjutkan tren pembangunan ke pinggiran kota dan apartemen mulai bergerak menuju pemulihan.

Kemudiana, tren kategori ritel diperkirakan mulai meningkat pada 2022. Pembangunan pusat perbelanjaan diperkirakan sedikit meningkat. Ruko dan gerai ritel akan melanjutkan tren kenaikan pada 2022. Ritel diperkirakan mencapai Rp 17,17 triliun pada 2022.

Proyek perkantoran juga menunjukkan tren yang meningkat meskipun sedikit sehingga total proyek konstruksi pada tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 15,14 triliun. Perkembangan data center yang semakin marak di era pandemi ini membuat share data center tahun 2022F cukup tinggi yaitu Rp. 4,59 triliun dari total nilai pembangunan kantor.

Untuk kategori perhotelan diperkirakan mencapai Rp 7,79 triliun. Proyek hotel menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu dan menunjukkan tren berbalik arah ke atas. Peluang untuk kategori ini tumbuh dengan semakin bebasnya mobilitas masyarakat dan keberhasilan program vaksin.

Sedangkan kategori industri diperkirakan tumbuh pada tahun 2022 mencapai Rp 37,00 triliun. Peningkatan pasar investasi di sektor industri semakin membaik setelah program vaksinasi Covid-19 dicanangkan oleh pemerintah. Dengan faktor-faktor tersebut, diperkirakan minat investor dalam dan luar negeri akan terus tumbuh dan mendukung pertumbuhan proyek-proyek industri. Pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce, dan third-party logistics yang terus meningkat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Infrastruktur Jadi Tulang Punggu

Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Aktivitas pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Halim, Makasar, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Progres pembangunan konstruksi KCJB telah mencapai 73 persen dan ditargetkan masuk tahap uji coba operasional pada akhir 2022. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)... Selengkapnya

Infrastruktur masih menjadi tulang punggung dan salah satu pendorong utama pasar konstruksi 2022. Nilai konstruksi diperkirakan mencapai Rp 107,15 triliun. Pemerintah semakin mengandalkan sektor swasta untuk mengambil bagian dalam pengembangan, pembiayaan, dan pengelolaan proyek infrastruktur besar.

Adapun sentimen pasar pasar konstruksi Indonesia di 2022 antara lain:

- Survei sentimen mewakili 150 peserta dalam industri konstruksi di Indonesia yang peran utamanya adalah pengembang, kontraktor, arsitek, konsultan, dan sub-kontraktor.

- Sebagian besar responden mengharapkan beban kerja proyek mereka meningkat selama 12 bulan ke depan dan mereka lebih optimis dibandingkan dengan tahun lalu.

- Sebagian besar responden mengharapkan kondisi pasar konstruksi yang jauh lebih baik pada tahun 2022 dengan pasar akan kembali normal pada Triwulan ke-1 tahun 2023.

- Stimulus fiskal, kapasitas keuangan pengembang & kontraktor, kemudahan mobilisasi pasar tenaga kerja konstruksi, dan ketersediaan pasokan bahan bangunan, merupakan faktor yang dinilai oleh responden dapat yang memberikan pengaruh positif pada pemulihan sektor konstruksi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya