Pakar Ungkap Ciri Tim Kerja yang Sukses

Tanpa kerja sama yang baik antar anggota, sebuah tim tentu tidak akan mampu mencapai tujuan dengan maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2021, 06:00 WIB
Tim Kerja
Ilustrasi Kerja Tim Credit: pexels.com/fauxels

Liputan6.com, Jakarta Tim kerja pasti ada di dalam sebuah perusahaan. Bersama tim, seorang karyawan bisa bekerja sama untuk mencapai target seperti yang telah ditentukan.

Namun untuk mewujudkan hal tersebut, sebuah tim perlu memiliki kinerja yang tinggi dan baik supaya kesuksesan bisa diraih.

Tanpa kerja sama yang baik antar anggota, sebuah tim tentu tidak akan mampu mencapai tujuan dengan maksimal.

Setidaknya anggota tim mampu berinteraksi dengan baik, menyusun pekerjaan, hingga berkontribusi apa pun terkait pekerjaan.

Seorang psikolog sekaligus mantan dosen di Graduate School of Business Stanford University Nir Eyal mengatakan jika dia menemukan tim yang berkinerja tinggi memiliki lingkungan kerja yang benar-benar mampu mendengarkan keluhan, kekhawatiran, hingga masukan.

Eyal mengatakan hal tersebut setelah lebih dari lima tahun mempelajari ciri-ciri orang yang sangat fokus hingga akar penyebab gangguan di tempat kerja.

 

 

Memperbaiki masalah

Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor
Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor. (Photo by CoWomen on Unsplash)

Salah satu masalah yang mungkin sering dirasakan oleh sebagian karyawan adalah ketika dirinya tidak berdaya untuk melakukan perubahan meski sudah berupaya.

Lebih jelas, ketika seseorang tidak memiliki cara lagi untuk menjadi orang yang berperngaruh di tempat kerja, mereka merasa akan frustrasi dan tidak berdaya. Karyawan tersebut pasti merasa seolah-olah hanya berpengaruh kecil di dalam tim.

Dari situlah Google kemudian melakukan sebuah studi. Studi yang sudah dibuat sejak tahun 2012 itu menemukan, setidaknya ada lima kunci untuk membedakan tim yang sukses dengan tim lainnya.

Melansir laman CNBC, Rabu (15/12/2021), empat kunci pertama adalah ketergantungan, struktur dan kejelasan, nilai pekerjaan, dan dampak pekerjaan. Kemudian kunci terakhir yang paling penting adalah keamanan psikologis.

 

 

Keamanan psikologis berpengaruh pada kesuksesan jangka panjangl

Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor
Ilustrasi bekerja, bercanda bersama teman di kantor. (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Istilah “keamanan psikologis” diciptakan oleh Amy Edmondson, seorang ilmuwan dari Universitas Harvard.

Edmondson mendefinisikan keamanan psikologis sebagai keyakinan bahwa seseorang tidak akan dihukum atau dipermalukan karena mengungkapkan gagasan, pertanyaan, kekhawatiran, atau kesalahan.

Akibat dari hal itu mungkin beberapa orang kemudian enggan terlibat dalam kegiatan yang dapat berpengaruh negatif terhadap dirinya.

“Meskipun perlindungan diri semacam ini adalah strategi alami di tempat kerja, itu merugikan kerja tim yang lain,” menurut seorang peneliti studi dari Google Julia Rozovsky.

Di sisi lain, lanjutnya, “Anggota tim yang merasa aman satu sama lain, besar kemungkinan mereka mampu mengakui kesalahan, bekerja sama, dan mengambil peran baru.”

Seiring hal itu, para petinggi perusahaan pun seharusnya memahami bahwa memupuk keamanan psikologis sangat penting untuk membangun budaya yang baik. Ketika hal itu dilakukan, karyawan tentu akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan sangat baik.

Lantas bagaimana cara lain menjaga keamanan psikologis dengan baik bersama tim kerja? Inilah 5 tipsnya.

1. Ambil pelajaran dari tiap masalah dan lakukan bersama-sama untuk jadi lebih

2. Bertindak melakukan sesuatu yang tepat

3. Tidak harus selalu menghukum seorang karyawan

4. Jangan takut dan harus berani mengakui kesalahan

5. Saling transparan

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya