Liputan6.com, Jakarta Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, menyebut terdeteksinya varian omicron di Indonesia dapat menyebabkan kepercayaan investor berkurang.
“Saya lihat sedikit terganggu, ketika persepsi suatu negara kena varian covid-19 otomatis pemulihan ekonominya tidak efektif. Maka kepercayaan investor ke kita cukup berkurang,” kata Tauhid kepada Liputan6.com, Jumat (17/12/2021).
Lantaran, investor melihat prospek ekonomi dari suatu negara yang terkena pandemi Omicron. Apakah akan berdampak pada investasi atau tidak, sehingga investor lebih waspada dalam berinvestasi, termasuk ke Indonesia yang saat ini terdeteksi omicron.
Advertisement
“Mereka melihat prospek ekonomi kedepan apakah resikonya nambah, otomatis orang mau investasi ke Indonesia harus hati-hati, sehingga bisa membatalkan. Hal itulah yang juga menyebabkan nilai rupiah melemah sedikit, karena dampak sentimen ekonomi,” jelas Tauhid.
Masuknya varian Omicron ke Indonesia tentu akan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Namun, berdasarkan informasi yang Tauhid peroleh, virus Omicron penularannya lebih cepat daripada delta, tapi dampak kesehatannya lebih kecil dibanding varian delta.
“Ini akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait prokes, dengan situasi tersebut yang tadinya pemulihan ekonomi Desember ini ada Nataru akan terganggu. Tapi kita lihat beberapa minggu ke depan, apakah penyebarannya cepat atau lambat,” ujarnya.
PPKM Bisa Naik Level
Jika penyebarannya cepat dan dampaknya berat maka otomatis, dia memperkirakan kebijakan PPKM akan dinaikan lagi levelnya.
Secara langsung akan menurunkan aktivitas ekonomi masyarakat, misalnya penumpang Kereta api, yang berbelanja semua akan alami pengurangan aktivitas, termasuk pariwisata.
Kendati demikian, Tauhid menegaskan saat ini belum terlihat nyata dampak dari varian Omicron ini. Karena kasus yang tertular masih kecil. Sehingga, ini baru menimbulkan kekhawatiran masyarakat saja. Misalnya, yang tadinya mau jalan-jalan tiba-tiba dibatalkan.
Tak dipungkiri, jika Pemerintah tidak sigap dalam penanganannya maka tidak menutup kemungkinan akan melumpuhkan aktivitas masyarakat dan mengganggu proses pemulihan yang sedang berjalan.
“Karena baru sedikit yang kena, baru akan terasa jika virus Omicron ini sebulan. Tapi jika bisa dihandle dan dampaknya serius maka harus waspada terutama di beberapa tempat yang sangat riskan seperti di tempat karantina, rumah sakit, dan bandara, itu perlu waspada,” tutup Tauhid.
Advertisement