Bank Indonesia Ungkap Biaya Distribusi Uang di Papua Capai Rp 10 Miliar

Bank Indonesia terus melakukan berbagai upaya supaya uang rupiah bisa hadir di setiap pelosok wilayah Indonesia, seperti salah satunya di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2021, 16:00 WIB
Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia terus melakukan berbagai upaya supaya uang rupiah bisa hadir di setiap pelosok wilayah Indonesia, seperti salah satunya di Papua.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia Papua Naek Tigor Sinaga mengatakan biaya pendistribusian uang di Papua mencapai Rp7-10 miliar.

Mahalnya biaya pengiriman uang di Papua karena berbagai faktor di antaranya harus menyewa pesawat yang biayanya sekitar Rp50 juta per jam penerbangan.

"Biaya pesawat cukup tinggi termasuk biaya cargo yang harganya mencapai Rp45.000-Rp60.000/Kg, dan sekali kirim uang sebanyak 1 ton," kata Sinaga seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/12/2021).

Dijelaskan, saat ini ada tujuh kas titipan yang menjadi tempat penitipan uang yang nantinya diedarkan dan digunakan di sekitar wilayah itu.

Tujuh kas titipan itu berada di Merauke, Timika, Serui, Biak Nabire, Sorong dan Wamena, kata Sinaga seraya menambahkan, selain melalui kas titipan juga, BI juga melakukan program penukaran uang melalui kas keliling.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Siapkan Rp 5,7 Triliun Hadapi Nataru

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Ditanya tentang kesiapan dalam Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Naek Sinaga menyatakan, BI menyiapkan uang sebanyak Rp5,7 triliun dan diperkirakan akan terserap sekitar Rp4,4 triliun dengan pecahan uang yang disiapkan terbanyak adalah pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.

Uang yang disiapkan itu sekitar Rp4,33 triliun adalah uang pecahan besar karena masyarakat di Papua, khususnya di kawasan pegunungan tengah lebih memilih pecahan uang besar dibanding pecahan uang kecil seperti pecahan Rp20.000 dan Rp10.000.

Jumlah uang yang disiapkan itu lebih banyak dibanding periode yang sama pada 2020, kata Naek Sinaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya