Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator bidang Perekonomian masih mengkaji mekanisme yang tepat terkait penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai subsidi harga minyak goreng.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Musdhalifah Machmud, mengakui jika ada usulan subsidi minyak goreng.
“Ada pertimbangan untuk subsidi minyak goreng oleh BPDPKS, yang saat ini saya belum bisa sampaikan mekanisme seperti apa. Karena kita saat ini sedang dibahas skema yang paling baik yang bisa implementasi di lapangan,” kata Musdhalifah dalam konferensi Pers Outlook Ekonomi 2022, Kamis (30/12/2021).
Advertisement
Pembahasan skema dinilai penting, mengingat penentuan harga minyak goreng senilai Rp 14.000 dan Rp 18.000 masih ada selisih harga yang cukup signifikan.
Kemenko Perekonomian dikatakan masih harus mempertimbangkan dengan matang skema subsidi ini. Tujuannya, supaya minyak goreng yang disediakan dengan harga murah betul-betul bisa dinikmati masyarakat langsung.
Di Kemenko Perekonomian sendiri memiliki aturan jangka Panjang dan jangka pendek untuk minyak goreng. Namun, saat ini Kemenko Perekonomian lebih memfokuskan terhadap aturan jangka pendek.
“Terkait dengan minyak goreng memang policy-nya kita ada policy jangka pendek. Karena kan kita menghadapi hari raya Natal maupun tahun baru. Hari raya Natal dan tahun baru berkoordinasi bersama dengan produsen-produsen minyak goreng,” ujarnya.
Operasi Pasar
Pemerintah dan produsen minyak goreng sudah menyiapkan skema bagi masyarakat supaya dapat mengakses minyak goreng dengan harga yang terjangkau.
Untuk itu, pihaknya telah menggelar Pasar Murah yang sudah berlangsung sejak bulan November dan Desember, dengan disediakan 11 juta liter minyak goreng yang didistribusikan melalui ritel-ritel modern.
“Dan operasi pasar yang diselenggarakan baik oleh produsen maupun bekerjasama dengan pemerintah,” ujarnya.
Di sisi lain, fluktuasi bahan pangan bisa terkendali dengan sangat baik, bahkan beberapa komoditas yang biasanya cenderung selalu berfluktuasi antara lain daging, beras itu bisa terjaga dengan sangat baik sepanjang pandemi ini.
Advertisement