Pasokan Batu Bara Bertambah, PLN Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik

Sebelumnya, PLTU milik PLN mengalami krisis batu bara sehingga berpotensi terjadi pemadaman listrik.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Jan 2022, 20:06 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2022, 20:05 WIB
Dirut PLN Darmawan Prasodjo memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. (Dok PLN)
Dirut PLN Darmawan Prasodjo memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN(Persero) Darmawan Prasodjo memastikan tidak ada pemadaman listrik dalam waktu dekat ini. Krisis energi dalam hal ini kekurangan pasokan batu bara sudah terselesaikan. 

Darmawan menjelaskan, dengan dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga Selasa ini telah bertambah 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

"Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022). 

Menurutnya, PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi.

"Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional," tambah dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terpapar Covid-19

Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. (Dok PLN)
Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. (Dok PLN)

Selama satu bulan terakhir, Darmawan memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara di ruang War Room atau Pusat Pengelola Informasi dan Solusi (P2IS) yang juga diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang.

Dalam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, Direktur Utama dengan 1 Direksi PLN terpapar Covid-19, di mana seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi, sehingga monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online.

Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19.

"Kami terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online," kata dia

"Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," tutup Darmawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya