Sederet Ramalan BI soal Pertumbuhan Ekonomi, Kredit hingga Inflasi di 2022

Terdapat tiga pesan utama dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Jan 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 12:30 WIB
Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan terdapat tiga pesan utama dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Laporan Tahunan Bank Indonesia (LTBI), serta Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (LEKSI) 2021.

“Ada tiga pesan utama yang kami sampaikan dari ketiga laporan ini . Satu, dalam laporan perekonomian Indonesia kami sampaikan secara rinci optimisme kami di tahun 2022.  Pertumbuhan ekonomi insyaallah akan lebih baik 4,7 sampai 5,4 persen,” kata Perry dalam peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia 2021, Rabu (26/1/2022).

Kata Perry, di tahun 2022 inflasi memang akan naik tapi dapat dikendalikan sesuai sasaran 3 persen +- 1 persen. Kemudian, nilai tukar memang akan menjadi tekanan tahun ini, tapi komitmen BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar berkoordinasi dengan kementerian keuangan.

Perry pun mengajak insan perbankan untuk meningkatkan pembiayaan dan kredit perbankan. Bahkan, BI memprediksi kredit akan tumbuh lebih tinggi antara 7 persen hingga 9 persen.

“Mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi. Dari situlah kekuatan dari Sinergi kebijakan ekonomi nasional,” ucapnya.

Dia menegaskan, kebijakan moneter memang akan BI lebih diarahkan untuk stabilitas, menjaga inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar karena adanya tekanan global. 

Namun, disamping itu ada 4 kebijakan lain, yakni makroprudensial, sistem pembayaran pasar, Ekonomi keuangan dan hijau, dan juga kebijakan internasional, BI akan terus dorong bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transformasi Ekonomi

Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

Pesan kedua, BI telah melakukan transformasi besar-besaran yang telah dimulai sejak tahun 2018. Misalnya, transformasi kebijakan, bauran kebijakan, transformasi organisasi dengan bisnis proses, reorganisasi lebih efektif dan lebih cepat, lebih dari itu BI juga melakukan transformasi di bidang sumber daya manusia.

“Knowledge, learning, budaya kerja lebih jauh begitu transformasi digital. Visi Kami adalah menjadi Bank Sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di emerging market menuju Indonesia maju,” ujarnya.

Pesan ketiga, yakni dukungan BI bersama pemerintah dan berbagai pihak untuk membangun ekonomi agar terjadi inklusi keuangan,  yang sesuai dengan masyarakat Indonesia termasuk sesuai dengan ekonomi dan keuangan syariah.

“Dukungan kami sangat penuh dari pusat dan berbagai daerah 46 kantor di seluruh Indonesia dan luar negeri untuk mendukung pemerintah pak Teten Pak Luhut untuk Bagaimana UMKM menjadi daya dukung ekonomi. Kita lakukan digitalisasi untuk mendukung dan lebih dari itu adalah juga dukungan untuk Syariah,” pungkas Perry. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya