Lokasi Ibu Kota Negara Baru Kalimantan Timur Masuk Jadi Penyumbang Investasi Terbesar RI

Secara porsi, DKI Jakarta masih menduduki posisi pertama dengan pemasukan investasi Rp 30,8 triliun, atau setara 12,7 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jan 2022, 14:57 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 14:56 WIB
Desain Ibu Kota Baru
Visual desain garuda di bangunan Istana Negara Ibu Kota Baru. (dok. tangkapan layar IGTV @suharsomonoarfa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan ternyata Kalimantan Timur yang akan menjadi lokasi calon ibu kota negara baru dilirik investor.

Dari datanya, provinsi ini masuk dalam posisi 5 besar realisasi investasi terbanyak Indonesia di 2021. "Kalimantan Timur, tempat yang kemarin dibilang tidak pantas untuk diungkapkan, ternyata dia penyumbang nomor 4," jelas Bahlil di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Adapun secara porsi, DKI Jakarta masih menduduki posisi pertama dengan pemasukan investasi Rp 30,8 triliun, atau setara 12,7 persen. Disusul Jawa Barat Rp 28,9 triliun atau 12 persen, Jawa Timur Rp 26,8 triliun (11,1 persen), Kalimantan Timur Rp 16,4 triliun (6,8 persen), dan Maluku Utara Rp 15,3 triliun.

Adapun target realisasi investasi 2021 yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 900 triliun melampaui target. Hingga akhir Desember tahun lalu, pemasukan modal untuk negara mencapai angka Rp 901,02 triliun.

Dia pun meminta dengan melihat realisasi investasi ini bisa menciptakan keadilan. "Jadi saya mohon untuk ini kita bikin keadilan. Bangun Indonesia sentris, ndak usah lagi membeda-bedakan antar pulau. Karena investasi/ekonomi tuh hitam pun yang penting ada uangnya, itu lebih bagus, daripada yang dianggap baik tapi enggak ada setoran," jelas dia. 

Bahlil menyatakan, pencapaian investasi pada 2021 menjadi bukti investasi akan lebih baik kalau lebih inklusif dan berkualitas. Salah satu rujukannya yakni pemerataan investasi, di mana luar Jawa ternyata memakan porsi lebih besar dibanding Pulau Jawa.

"Investasi di Jawa sekitar Rp 114,1 triliun, setara 47,2 persen. Itu tumbuh 12,6 persen secara YoY. Sementara luar Jawa 52,8 persen atau setara Rp 127,5 triliun, tumbuh 12,5 persen," dia menegaskan.

"Jadi sejak kami masuk di Kementerian Investasi, kuartal ketiga pada tahun 2020 sampai dengan sekarang, investasi di luar Pulau Jawa itu Lebih tinggi," seru Bahlil.

Menurut dia, pencapaian ini merupakan buah sukses dari program Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di periode sebelumnya yang gencar pada pembangunan infrastruktur, khususnya di luar Pulau Jawa.

"Sekali lagi saya tidak bosan-bosan untuk mengulangi, ini adalah dampak dari pembangunan infrastruktur yang masif pada periode pertama pak Jokowi dan pak JK," sebutnya.

"Karena salah satu syarat orang melakukan investasi adalah bagaimana infrastruktur dan fasilitas lainnya sudah tertunjang," imbuh dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Nilai Investasi di DKI Jakarta Salip Jawa Barat di Kuartal IV 2021

Realisasi investasi Indonesia mencapai Rp 241,6 triliun hingga kuartal IV 2021. Angka investasi ini naik 12,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dari jumlah tersebut investasi terbesar ada di DKI Jakarta dengan nilai Rp 30,8 triliun. Kemudian disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp 28,9 triliun.

"Sejak saya di Kementerian Investasi itu selalu Jawa Barat itu nomor satu. Tapi kali ini DKI menyalip Jawa Barat, terjadi kompetisi juga antara DKI dan Jawa Barat," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (27/1).

Dia menambahkan, provinsi ketiga dengan nilai investsasi terbesar terjadi di Jawa Timur Rp 26,8 triliun, keempat Kalimantan Timur sebesar Rp 16,4 triliun.

"Kemarin dibilang bahwa ini tempat yang tidak pantas diuangkapkan ternyata dia menyumbang nomor 4 dan Maluku Utara Rp 15,3 triliun," ujarnya.

 

Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya