Jokowi Tawarkan 3 Peluang Investasi ke Dunia, Salah Satunya Ekonomi Hijau

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan 3 peluang yang bisa dimanfaatkan dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 27 Jan 2022, 21:17 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2022, 21:13 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri B20 Indonesia Inception Meeting 2022 di Jakarta, Kamis malam (27/1/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri B20 Indonesia Inception Meeting 2022 di Jakarta, Kamis malam (27/1/2022).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan 3 peluang yang bisa dimanfaatkan dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Hal itu disampaikan dalam acara B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis (27/1/2022).

Acara ini dihadiri peserta dari negara G20 yang terdiri dari pebisnis global, pejabat pemerintah dan para pemangku kepentingan lain.

Jokowi mengatakan, covid-19 mengajarkan kepada kita bahwa pandemi bukan hanya menjadi masalah namun sekaligus menjadi peluang untuk tumbuh lebih baik.

"Kita harus memanfaatkan peluang ini untuk mewujudkan tata kelola dunia yang lebih adil, yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran serta menjamin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," kata Jokowi.

Oleh karena itu, kesempatan Presidensi G20 Indonesia mengajak B20 untuk berkolaborasi menciptakan terobosan-terobosan untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global.

"Sejalan dengan fokus utama Presidensi G20 Indonesia, ada 3 peluang utama yang harus kita manfaatkan. Pertama, transisi menuju green ekonomi. Kedua, tren digital ekonomi yang semakin pesat, dan yang ketiga, perbaikan arsitektur kesehatan global yang responsif dalam menghadapi pandemi global," sebutnya.

Menurutnya, tansisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan merupakan tanggungjawab besar sekaligus memberikan peluang yang besar. Potensi di sektor energi terbarukan harus diikuti dengan skenario dan peta jalan yang jelas termasuk pendanaan dan investasi.

"Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan sebesar 418 Giga watt baik yang bersumber dari air, panas bumi, angin, maupun matahari. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral logam yang dibutuhkan untuk mendorong transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan," kata Jokowi.

Sumber daya mineral seperti nikel, bauksit, timah dan tembaga, ke depannya Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan mengekspor sumber daya tersebut dalam bentuk mentah, melainkan dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah tinggi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jokowi Siap Pensiunkan 5,5 Gigawatt PLTU di Jawa dan Sumatera

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tranformasi menuju energi baru dan terbarukan (EBT) dipercepat untuk menjamin investasi hijau atau ramah lingkungan di Indonesia. Antara lain dengan melakukan pensiun dini (early retirement) terhadap PLTU di Pulau Jawa dan Sumatera.

"Kebijakan kami untuk menjamin kepastian investasi hijau, di Jawa dan Sumatera kita mendorong early retirement PLTU ke energi baru terbarukan," ucapnya dalam acara B20 Inception Meeting, Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Jokowi mencatat, saat ini, ada PLTU dengan kapasitas 5,5 gigawatt (GW) yang siap dipensiunkan secara dini. Meski begitu, dia tidak menyebut secara detail lokasi PLTU yang dimaksud.

"Saat ini, ada 5,5 giga watt PLTU yang siap untuk program early retirement ini," ucapnya.

Untuk itu, Jokowi meminta partisipasi aktif kalangan pelaku usaha dalam mendukung percepatan transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Khususnya, terkait dalam penyediaan energi yang lebih ramah lingkungan melalui kegiatan investasi.

"Seperti geothermal dan solar panel. Kita akan membuka partisipasi di sektor swasta untuk berinvestasi di transisi energi ini," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya