Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) target produksi kedelai lokal 1 juta ton pada 2022 ini. Target tersebut dicanangkan guna menjawab kebutuhan produksi tahu dan tempe, yang terganggu akibat kenaikan harga kedelai impor.
"Kami sudah mendapat arahan dari pimpinan, tahun ini kami diminta untuk menaikan produksi. Target produksi kami diminta 1 juta ton, selama setahun di 2022," kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan Yuris Tiyanto kepada Liputan6.com, Senin (21/2/2022).
Guna mengejar target tersebut, Yuris menyatakan, Kementan berencana untuk melakukan peningkatan penanaman pada puncak musim tanam, yakni per periode April-Juni.
Advertisement
Selain itu, luas area tanam kedelai lokal juga akan ditingkatkan, sehingga total menjadi 650 ribu ha di tahun ini.
"Untuk mengejar itu, kami sudah merencanakan untuk peningkatan penanaman mulai dari bulan April-Juni. Pada bulan-bulan itu kita ditarget (tanam di) 300 ribu ha. Kemudian sisanya akan dicapai Juli-Oktober," terangnya.
Â
Tak Terganggu Cuaca
Yuris pun berharap, proyeksi produksi 1 juta ton kedelai tidak terganggu oleh faktor cuaca. Sehingga produksi kedelai lokal bisa naik 800 ribu ton dari 2021 lalu.
"Kita berharap sesuai kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, puncak musim tanamnya bulan April-Juni. Itu yang akan kita kejar. Kita merencanakan menanam di 14 provinsi," ungkapnya.
"Tapi yang jelas tahun sebelumnya target hanya tercapai 200 ribu ton. Sekarang kita target 1 juta ton. Itu dalam rangka kebutuhan pabrik tempe/tahu, itu 1 juta ton," tandas Yuris.Â
Â
Advertisement