Inggris Bakal Makin Getol Investasi di RI, Sasar Energi Hijau hingga Pertanian

Indonesia dan Inggris bersepakat memperkuat hubungan perdagangan dan investasi melalui platform Joint Economy and Platform Comittee Indonesia-United Kingdom (UK).

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Feb 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 17:30 WIB
[Fimela] Investasi
Ilustrasi investasi | unsplash.com/@precondo

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyambut kunjungan Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Anne-Marie Trevelyan ke Indonesia. Kedua negara bersepakat memperkuat hubungan perdagangan dan investasi melalui platform Joint Economy and Platform Comittee Indonesia-United Kingdom (UK).

Mendag Lutfi mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya telah berdiskusi seputar beberapa isu dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris. Termasuk komitmen jangka pendek hubungan dagang dan investasi kedua negara.

"Selama pertemuan kita mendiskusikan beberapa isu, seperti hubungan bilateral kedua negara, potensi korporasi di sektor energi hijau (renewable energy), juga kolaborasi di sektor makanan/minuman dan pertanian," ungkapnya, Rabu (23/2/2022).

Khusus untuk sektor energi hijau, makanan/minuman dan pertanian, Indonesia-Inggris juga telah membentuk dua working group sektoral.

Lutfi berharap, melalui kelompok kerja tersebut bisa terjalin kesepakatan konkret antara kedua negara. Salah satunya terkait perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) di masa depan.

"Kemendag dan Kementerian Perdagangan Internasional Inggris juga melihat kesempatan untuk bertukar pandangan soal visi jangka panjang hubungan ekonomi Indonesia-UK. Termasuk kemungkinan untuk mengeksplor hubungan bilateral FTA di masa depan," bebernya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perdagangan Indonesia-Inggris

FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara Anne-Marie Trevelyan menyampaikan, total nilai perdagangan Indonesia-Inggris telah mencapai £ 2,6 miliar. Pemerintah Inggris ingin memperkuatnya, dan melihat potensi besar ke arah sana.

"Jadi kita melihat adanya potensi yang sangat besar untuk kita guna mengembangkan hubungan dagang dan investasi. Bahkan membuatnya jauh lebih besar," ujar Trevelyan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya