Liputan6.com, Jakarta - Terjadi deflasi sebesar 0,02 persen pada Februari 2022. Hal ini terjadi karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 108,24 di Februari dari 108,26 di Januari.
"Bulan Februari ini terjadi deflasi 0,02 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto, dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Penyumbang deflasi tertinggi disebabkan harga-harga komoditas seperti minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras. Sehingga tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,54 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada Januari yang mengalami inflasi secara bulanan 0,56 persen.
Advertisement
Sementara itu, dari sisi inflasi secara tahunan sebesar 2,06 persen. "Tingkat inflasi tahun kalender 0,54 persen, sementara itu kalau dilihat inflasi dari tahun ke tahun ini sebesar 2,06 persen," kata dia.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Deflasi Tertinggi
Deflasi tertinggi tercatat di Tanjungpandan sebesar -2,08 persen. Deflasi tersebut disumbang dari harga komoditas ikan kerisi dengan andil defalsi 0,58 persen, ikan selar dan ikan kude 0,4 persen dan minyak goreng 0,26 persen.
Sedangkan deflasi terendah terjadi di Pelembang, Palangkaraya dan Tarakan. Masing-masing mengalami deflasi -0,01 persen.
Adapun wilayah yang mengalami inflasi tertinggi yakni Kupang sebesar 0,65 persen. Inflasi ini disebabkan harga komoditas dari ikan kembung sebesar 0,17 persen, kangkung 0,15 persen dan sawi hijau 0,1 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement