Erick Thohir Ingin Holding Perkebunan Nusantara IPO di 2022, Simak Strateginya

Menteri BUMN Erick Thohir meminta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus melakuakn transformasi, baik dari sisi bisnis maupun manajemen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2022, 21:28 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2022, 21:25 WIB
FOTO: Erick Thohir Bahas Progres Penanganan Masalah Garuda Indonesia Bersama DPR
Menteri BUMN Erick Thohir rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (25/1/2022). Rapat kerja membahas progres penanganan permasalahan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk serta progres restrukturisasi BUMN dan Holding BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus melakuakn transformasi, baik dari sisi bisnis maupun manajemen.

Upaya ini dilakukan demi meningkatkan daya saing BUMN perkebunan tersebut dan diharapkan bisa menjadi perusahaan kelas dunia.

“Hal ini penting dilakukan dalam upaya PTPN mendukung ketahanan nasional, baik di sektor pangan melalui swasembada pangan, serta di sektor energi khususnya mendukung energi baru terbarukan. Selain itu, PTPN agar melakukan inisiatif inovasi dalam perkebunan kelapa sawitnya, untuk mewujudkan industri sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Minggu (13/3/2022).

Erick menambahkan, PTPN untuk tetap membangun kemitraan strategis bersama UMKM serta petani rakyat, guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya para petani .

Sementara itu, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengungkapkan, salah satu rencana strategis Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) adalah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) di 2022.

Terkait rencana tersebut, Perseroan akan membentuk sub holding yang disebut dengan Palm Co. Bisnis yang akan melakukan IPO adalah seluruh bisnis kelapa sawit dan karet guna mendapatkan value creation tertinggi yang berasal dari konversi karet ke kelapa sawit dan adanya potensi untuk meningkatkan produktivitas pada entitas yang memiliki kinerja lebih rendah.

 

Pertahankan Bisnis

Lokasi pengembangan bibit sawit unggul di Riau.
Lokasi pengembangan bibit sawit unggul di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Disamping itu juga akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat.

“PTPN Group siap berkontribusi mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2025, melalui sistem operational excellence, yang terdiri atas penerapan kultur teknis terbaik sesuai Standard Operational Procedure, pemanfaatan varietas unggul baru, mekanisasi panen, manajemen pengairan irigasi, drainase dan ketepatan masa tanam serta digitalisasi proses melalui e-farming. Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat,” tambah Abdul Ghani.

Menilik kinerja PTPN Group di tahun 2021 lalu, secara konsolidasi menunjukkan hasil yang baik, sehingga mampu mendapatkan laba sebesar Rp 4 triliun dan EBITDA sebesar Rp 13,77 triliun.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang luar biasa dari Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan, serta seluruh jajaran perusahaan, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, SEVP dan seluruh karyawan, sehingga kami merasa ketika menjalankan program Transformasi relatif tidak menemui kendala yang berarti. Hal itu menjadi sumber kekuatan bagi kami untuk secepatnya menyelesaikan seluruh tugas yang dibebankan dari Pemegang Saham. Sebagaimana pesan Bapak Presiden kepada 20 Direktur Utama BUMN di Labuan Bajo Oktober 2021 yang lalu, dimana setiap perusahaan harus memanfaatkan momentum bagi pelaksanaan Transformasi dan kami diberi waktu dua tahun untuk menuntaskannya,” tutup Abdul Ghani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya