Liputan6.com, Jakarta - Rasio wirausaha terhadap total penduduk di Indonesia masih sangat rendah. Pemerintah pun terus mendorong akan rasio tersebut terus naik guna mendorong pertumbuhan ekonomi.Â
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Destri Anna Sari mengatakan, rasio kewirausahaan di Indonesia baru 3,47 persen. Angka ini jauh di bawah kategori negara maju yang rasio kewirausahaan minimal 12 persen dari total populasi.
Oleh karena itu, Kemenkop UKM bersama stakeholders terkait terus menggalakkan program kewirausahaan. Khususnya, terhadap para generasi milenial.
Advertisement
Selain itu, kemudahan memperoleh izin berusaha juga terus diupayakan untuk menarik minat masyarakat berwirausaha. Termasuk dalam mendirikan badan usaha sebagai prasyarat untuk memperoleh akses pembiayaan dari industri perbankan.
"Ini semua kita arahkan anak muda supaya menjadi job creater bukan job seeker. Jadi, memang harus ada inovasi," ujarnya dalam webinar Validnews di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Targetkan 20 Juta UMKM Masuk Digital di 2022
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan 20 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan sektor digital pada 2022. Ini sejalan dengan target UMKM onboarding pada 2024 mendatang.
Diketahui, selama pandemi, tercatat ada 17,5 juta UMKM melirik sektor digital. Berarti ditarget bertambah sekitar 2,5 juta UMKM di tahun ini.
Ini ditegaskan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional transformasi digital dan pendataan tunggal KUMKM. Ia juga menginginkan jumlah yang masuk digital terus meningkat tiap tahunnya.
"Saya titip agar dalam rakornas ini jumlah umkm kita yang on boarding digital yang masuk ke market place yang masuk ke platform digital tahun 2022 ini harus mencapi target 20 juta, minimal 20 juta dan meningkat 24 juta di tahun depan 2023 dan 30 juta di tahun 2024 ini target," katanya saat membuka Rakornas Transformasi Digital, Senin (28/3/2022).
Ia menyebut, ini perlu dilakukan secara bersama-sama. Ia pun meyakini target yang dipatoknya itu bisa dicapai dengan kerja sama.
Sementara, dari sisi pendataan tunggal, Jokowi melihat itu jadi satu aspek penting. Apalagi, sebagai basis pengembangan UMKM.
"Pendataan tunggal yang komprehensif dan akurat harus terus ditingkatkan. Kita harus memiliki basis data tunggal UMKM yang bisa menavigasi pengembangan umkm agar lebih fokus, agar lebih terarah dan berkelanjutan dan membawa pelaku usaha kecil generasi maju dan sejahtera," kata Jokowi.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement