Menteri Teten Wanti-Wanti UMKM agar Siap Disrupsi Digital Gelombang Ketiga

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng sejumlah stakeholders guna membahas transformasi digital UMKM.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Mar 2022, 16:12 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2022, 16:12 WIB
Kerajinan Lokal Dipamerkan di Jakarta Inacraft 2022
Pengunjung mengamati produk yang dipamerkan pada pameran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022). Setelah vakum selama dua tahun lamanya, Jakarta INACRAFT akhirnya akan kembali digelar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng sejumlah stakeholders guna membahas transformasi digital UMKM. Ini dikemas dalam Rapat Koordinasi Transformasi dan Pendataan Lengkap UMKM Tahun 2022.

Rakornas ini dibagi dalam tiga grup diskusi. Pertama, membahas tentang peta jalan nasional untuk mengejar target 30 juta UMKM go digital pada 2030 mendatang. Kedua, akan membahas mengenai tantangan disrupsi pasca pandemi covid-19. Ketiga, akan membahas mengenai pendataan UMKM.

Menteri Teten menyebut, saat ini tengah terjadi disrupsi gelombang ketiga. Pada grup diskusi kedua ini juga akan dibahas mengenai potensi bonus demografi yang diprediksi akan mendominasi dalam beberapa tahun mendatang.

“gelombang demi gelombang disrupsi digital yang hari ini telah mencapai fase ketiga ditandai dengan hadirnya Web3.0 termasuk pemanfaatan teknologi Web3.0 meliputi teknologi berbasis blockchain, decentralized apps, decentralized finance, NFT,” katanya saat memberikan sambutan, Senin (28/3/2022).

“Kita ingin pastikan, KUMKM dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi tersebut,” imbuh dia.

Di sisi lain, ia memandang menyiapkan kewirausahaan berbasis teknologi digital dan kreativitas juga diperlukan. Dominasi usia muda juga akan jadi perhatian Menteri Teten dan seluruh stakeholders terkait.

“Ini selaras dengan tantangan bonus demografi Indonesia yang akan mencapai puncak dalam 10 tahun ke depan. Beberapa contoh studi kasus dari berbagai negara dalam menyikapi disrupsi-disrupsi ini akan diulas,” terangnya.

Khususnya, kata dia, berkaitan dengan penyiapan menghadapi perubahan lanskap lapangan pekerjaan yang tengah berubah signifikan akibat pandemi dan sebab lainnya. Setidaknya, kata dia telah dipetakan ada 23 juta pekerjaan dapat tergantikan oleh teknologi digital pada 2030.

“Namun demikian studi yang sama menyebutkan potensi hingga 46 juta lapangan pekerjaan baru muncul dalam periode yang sama. Bagaimana mempersiapkan generasi muda Indonesia secara skill dan pola pikir kewirausahaan turut menjadi pertanyaan kunci yang akan dirumuskan jawabannya pada Working Group 2,” papar Teten Masduki.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pendataan UMKM

Inacraft 2022 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Cintai Produk Dalam Negeri Produk
Inacraft 2022 dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, di Balai Sidang Jakarta Convention Center

Lebih lanjut, Menteri Teten memaparkan pada kelompok diskusi ketiga, akan dibahas mengenai strategi lintas stakeholder untuk pendataan lengkap Koperasi dan UMKM di Indonesia.

Ini akan meliputi pemetaan pemerintah pusat dan daerah hingga optimalisasi peran walidata juga produsen di tingkat provinsi hingga kabupaten kota.

“Dalam mendukung pembangunan basis data tunggal koperasi dan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan perpanjangan MoU dengan BPS pada 9 Maret 2022,” katanya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya