Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog telah menyiapkan strategi untuk penyaluran minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter kepada masyarakat. Guna menghindari praktik penimbunan, minyak goreng curah tersebut nantinya akan didistribusikan dalam bentuk produk kemasan.
"Kita juga menyarankan supaya tidak ada penyimpangan di lapangan, maka dibuatlah minyak curah itu jadi kemasan-kemasan sederhana," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di kantornya, Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, sekarang sedang dibahas bentuk kemasan minyak goreng curah itu akan seperti apa. Menurut bayangannya, kemasan tersebut akan diberi cap produk subsidi, seperti yang dilakukan untuk LPG 3 kg.
Advertisement
"Nah di sini nanti ditulis, minyak goreng curah subsidi. Nanti seperti itu, kurang lebih itu saran dari saya. Sehingga Bulog nanti terima minyak subsidi itu dengan harga murah," ungkapnya.
"Kita tinggal distribusikan ke pasar-pasar. Jadi tidak perlu bingung siapa yang kemas satu per satu jadi harga keekonomian, kan enggak mungkin," imbuh Buwas.
Buwas melontarkan, saat ini sudah ada tiga produsen minyak goreng besar yang berkomitmen menyuplai stok minyak goreng curah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mekanisme
Namun, ia enggan menyebut ketiga nama produsen tersebut, dan masih menunggu kepastian dari pemerintah soal mekanisme pendistribusian minyak goreng curah ke pasaran.
"Beliau-beliau ini sudah siap. Daripada enggak bisa ekspor, ya sudah supply Bulog. Komitmennya sudah, soal besar (volumenya) belum tahu," tandas Buwas.
Sementara Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menjelaskan, minyak goreng curah kemasan tetap akan dibedakan dengan produk kemasan sederhana.
"Jadi minyak goreng curah akan dikemas oleh repacker. Kemasannya pun beda antara minyak goreng kemasan sederhana dan minyak goreng curah yang dikemas," tuturnya.
Advertisement
Bulog Bakal Salurkan Minyak Goreng Curah, Bagaimana Skemanya?
Sebelumnya, Perum Bulog masih menunggu penugasan untuk penyaluran minyak goreng curah dari pemerintah. Namun skema penyalurannya belum jelas, apakah bakal didistribusikan ke pasar atau diserahkan langsung ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, minyak goreng curah yang nantinya diberikan dalam bentuk kemasan ini akan dibanderol Rp 14 ribu per liter. Namun, ia masih menunggu arahan pasti dari pemerintah.
"Bukan saya yang tentukan. Begitu ini diputuskan pasti bisa Rp 14 ribu. Kita tinggal nunggu mana yang menentukan dan buat regulasinya, bukan Bulog," kata dia di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Pria yang akrab disapa Buwas ini buka dua opsi penyaluran minyak goreng curah. Pertama, Perum Bulog sebagai perantara nantinya bisa mendelegasikan penyaluran kepada BGR Logistik untuk pasar, atau dengan memakai data KPM milik Kemensos.
Pemerintah dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian disebutnya masih terus mendiskusikan opsi-opsi tersebut.
"Saya belum tahu pasti, tapi rapat ini dipimpin oleh Kemenko. Yang mendapatkan amanah kewenangan ini Kemenko, sekarang masih dalam pembahasan. Kalau sudah selesai besoknya langsung kita running," paparnya.
Belum Ada Kejelasan
Ditemui pada kesempatan sama, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengaku, pihaknya belum dapat kejelasan pasti bagaimana minyak goreng curah ini bakal disalurkan.
"Regulasi aja belum jelas, penugasan belum jelas. Kan harus ada regulasi, sasarannya gimana, subsidinya gimana, nagihnya gimana," ungkapnya.
Dari info terakhir yang didapatnya, Perum Bulog konon bakal memberikan minyak goreng curah Rp 14 ribu kepada masing-masing keluarga penerima manfaat. Namun skema pendistribusiannya pun masih belum pasti.
"Katanya sih per hari ini kebijakan berubah. Kemarin tuh kebijakannya pakai data KPM Kemensos, dianterin pakai PT Pos Indonesia, kayak BLT (bantuan langsung tunai) itu," ujar Febby.
Advertisement