Liputan6.com, Jakarta - Harga emas mentah naik pada perdagangan Senin di tengah optimisme bahwa akan ada pemulihan permintaan dari China yang merupakan importir terbesar. Saat ini terlihat tanda-tanda pemulihan positif dari pandemi di China sehingga memberikan dorongan ke harga minyak.
Sebelumnya, harga minyak anjlok karena adanya ketakutan pelemahan permintaan di China akibat penguncian yang terjadi di negara tersebut. China terus menerus melakukan penguncian karena penyebaran virus Corona yang tinggi.
Baca Juga
Mengutip CNBC, Selasa (17/5/2022), harga minyak mentah Brent naik 2,4 persen menjadi USD 114,2 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap 3,4 persen lebih tinggi ke level USD 114,20 per barel.
Advertisement
Seorang pejabat kota Shanghai mengatakan bahwa mereka berencana untuk membuka kembali secara luas dan memungkinkan kehidupan normal dilanjutkan untuk 25 juta orang kota itu mulai 1 Juni 2022. Menurutnya, kasus corona di 15 dari 16 distrik telah menghilang sebagai dampak dari karantina.
Namun, diperkirakan ada 46 kota di seluruh China berada di bawah penguncian. Hal ini memukul aktivitas belanja, produksi pabrik dan penggunaan energi.
"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata Direktur Energi Mizuho, Bob Yawger.
Sejalan dengan penurunan output industri yang tidak terduga, China memproses 11 persen lebih sedikit minyak mentah pada April 2022. Sedangkan hasil proses pengolahan harian terendah sejak Maret 2020.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Bensin di AS dan Embargo Rusia
Harga bensin AS kembali ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin karena penurunan stok memicu kekhawatiran pasokan.
"Harga minyak akan tetap bullish, terutama kontrak jangka pendek WTI, karena harga bensin AS terus naik di tengah melemahnya impor produk minyak dari Eropa," kata kepala analis Fujitomi Securities Kazuhiko Saito.
Harga minyak juga mendapat dukungan karena para diplomat dan pejabat Uni Eropa menyatakan optimisme tentang mencapai kesepakatan tentang embargo bertahap minyak Rusia meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur.
Austria mengharapkan Uni Eropa untuk menyetujui sanksi dalam beberapa hari mendatang, Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg mengatakan pada hari Senin.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan blok itu akan membutuhkan beberapa hari lagi untuk menemukan kesepakatan.
"Dengan larangan yang direncanakan oleh UE terhadap minyak Rusia dan peningkatan lambat dalam produksi OPEC, harga minyak diperkirakan akan tetap dekat dengan level saat ini di dekat $ 110 per barel," kata Naohiro Niimura, mitra di Market Risk Advisory.
Advertisement
Harga Minyak Melonjak, Laba Saudi Aramco Naik 82 Persen pada Kuartal I 2022
Raksasa perusahaan minyak Saudi Aramco melaporkan lonjakan laba bersih lebih dari 80 persen pada kuartal I 2022 yang disampaikan pada Minggu, 15 Mei 2022. Realisasi laba bersih Saudi Aramco melampaui ekspektasi analis dan menetapkan rekor pendapatan kuartalan baru sejak penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO)-nya.
Raksasa Arab Saudi itu mengatakan laba bersih naik 82 persen menjadi USD 39,5 miliar atau sekitar Rp 577,75 triliun (asumsi kurs Rp 14.626 per dolar AS) dalam tiga bulan pertama 2022, naik dari USD 21,7 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu. Survei analis dari Reuters memperkirakan laba bersih USD 38,5 miliar atau sekitar Rp 563,13 triliun.
Rekor kuartal untuk Saudi Aramco datang di tengah kuartal yang menonjol untuk raksasa minyak yang diuntungkan atas kenaikan tajam harga minyak dan gas. Saudi Aramco mengatakan pendapatannya didorong oleh harga minyak mentah yang lebih tinggi, peningkatan volume penjualan dan peningkatan margin hilir.
"Selama kuartal pertama, ekspansi hilir strategis kami berkembang lebih jauh di Asia dan Eropa, dan kami terus mengembangkan peluang yang melengkapi tujuan pertumbuhan kami," kata Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser dalam rilis pendapatan, dikutip dari CNBC, ditulis Senin (16/5/2022).
"Dengan latar belakang peningkatan volatilitas di pasar global, kami tetap fokus untuk membantu memenuhi permintaan dunia akan energi yang andal, terjangkau, dan semakin berkelanjutan,” perseroan menambahkan.
Kapitalisasi Pasar
Dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 2,43 triliun atau sekitar Rp 35.543 triliun pada Rabu, 11 Mei 2022, Aramco minggu lalu melampaui Apple untuk menjadi perusahaan paling berharga di dunia. Kapitalisasi pasar perusahaan tampak serupa pada Minggu.
Saham Aramco naik lebih dari 15 persen sejauh ini pada 2022. Pada Maret, raksasa minyak melaporkan laba setahun penuh tahun lalu meningkat lebih dari dua kali lipat karena kenaikan harga minyak yang sedang berlangsung, didorong lebih tinggi oleh invasi Rusia ke Ukraina, menjulang Uni Eropa sanksi terhadap minyak Rusia dan prospek pasokan yang lebih ketat.
Advertisement