Menteri Bahlil Mengaku Senang Jadi Korban Nestle, Ini Ceritanya

Nestle tengah dalam proses pembangunan pabrik keempat yang berlokasi di Batang Industrial Park (BIP) dalam rangka peningkatan kapasitas pabrik sebesar 25 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Mei 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2022, 18:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Grandlaunching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Grandlaunching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji kepada Head of Operations Nestle Magdi Batato untuk memfasilitasi pengembangan usaha Nestle di Indonesia. Janji tersebut diungkap dalam pertemuan yang berlangsung disela-sela acara The World Economic Forum di Davos Swiss.

Dalam pertemuan ini, Bahlil Lahadalia juga mengapresiasi komitmen Nestle untuk rencana kolaborasinya dengan petani dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Seperti halnya yang telah dilakukan saat ini yaitu bermitra dengan 20.000 petani lokal untuk pabriknya di Jawa Timur.

Saat ini, Nestle tengah dalam proses pembangunan pabrik keempat yang berlokasi di Batang Industrial Park (BIP) dalam rangka peningkatan kapasitas pabrik sebesar 25 persen atau 775.000 ton senilai CHF 220 juta.

"Saya senang sekali dengan investasi Nestle di Indonesia, karena banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan produk Nestle. Termasuk saya juga menjadi “korban” karena sering mengkonsumsi produk Nestle," ungkap Bahlil, Sabtu (28/5/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Head of Operations Nestle Magdi Batato menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Investasi/BKPM atas dukungan dan fasilitasi investasi Nestle di Indonesia mulai dari groundbreaking sampai dengan saat ini, termasuk dalam proses perizinan investasi.

"Kami sangat berharap agar tim Kementerian Investasi/BKPM dapat terus bekerja sama dan menjalin komunikasi yang baik untuk terus mendukung investasi kami di Indonesia," ujar Magdi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nestle Indonesia Jadi Pembeli Kopi dan Susu Perah Terbesar di Indonesia

Nestle.
Nestle.

Nestle Indonesia mengaku menjadi pembeli terbesar sejumlah bahan baku produk makanan dalam negeri. Antara lain susu perah dari 26 ribu peternak senilai USD 110 juta atau Rp 1,6 triliun (kurs Rp 14.469 per USD) per tahun.

"Nestle merupakan pembeli sapi perah terbesar di Indonesia, kurang lebih 60 persen dari sapi perah yang dikeluarkan di Indonesia, terutama dari Jawa Timur dikumpul oleh Nestle,” kata Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar dalam investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7/2021).

Selain itu, Nestle juga menjadi pembeli kopi terbesar di Indonesia. Yakni berasal dari 20 ribu petani kopi senilai USD 80 juta atau Rp 1,2 triliun.

"Kami bangga dengan pencapaian kita di Indonesia dari segi kopi yang terkenal dengan Nescafe. Kami adalah pembeli kopi terbesar di Indonesia. Kami beli dari 20 ribu petani kopi, dnegan pembelian tahun lalau sekitar USD 80 juta," beber dia.

Contoh tersebut, lanjut Ganesan, merupakan bagian dari komitmen Nestle Indonesia untuk mematikan industri makanan, khususnya dari sisi bahan baku dapat bersaing.

Untuk menjaga kualitas dari bahan baku yang akan dipakai, Nestle juga melakukan pelatihan kepada petani maupun pemerah penghasil bahan baku untuk Nestle. "Komitmen ini amat besar karena kami berikan latihan untuk pastikan kualitas bahan baku tambah baik tiap tahun,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya