Liputan6.com, Jakarta Harga cabai di pasaran tengah meroket. Di Jakarta, harga cabai rawit merah tembus Rp 107.000 per kilogram. Di Kalimantan Utara, harga cabai rawit tembus Rp 135.000 per kilogram. Harga cabai rawit merah termurah ada di Sulawesi Barat, yakni Rp 56.000 per kilogram.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan kenaikan harga cabai saat ini menjadi momentum bonus tahunan bagi petani. Apalagi kenaikan harga cabai dipengaruhi cuaca yang tidak menentu.
"Saya tanya orang pasar katanya itu biasa, memang ada musimnya. Biarlah untuk petani ada bonus tahunan," kata Zulkifli saat berkunjung ke kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dikutip Selasa (21/6).
Advertisement
Selain aneka cabai, harga bawang merah juga mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan Info Harga Pangan Nasional, harga bawang merah di Jakarta telah mencapai Rp 60.850 per kilogram.
Sedangkan provinsi lainnya di Pulau Jawa harga bawang merah di atas Rp 50.000 per kilogramnya.
Harga bawang merah tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar Rp 79.350 per kilogram. Sedangkan harga termurah di Kepulauan Riau sebesar Rp 32.800 per kilogram.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Impor
Mahalnya harga 2 bahan pangan tersebut tidak lantas membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan impor. Zul menyebut keran impor hanya dibuka untuk komoditas atau bahan pangan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri.
"Bawang merah kalau kita impor nanti petani hancur, yang di Tegal, di Brebes. Makanya ini perlu kita komunikasikan (dengan Kementerian Pertanian), jangan sampai ada gep," kata Zul.
Zul menyebut pemerintah akan buka keran impor jika barang yang dibutuhkan sudah memengaruhi kenaikan inflasi. Sementara kenaikan harga cabai dan bawang merah disebabkan faktor musiman.
"Kita lihat, kalau misalnya diperlukan saja, kalau barangnya akan pengaruhi inflasi oke (impor), tapi kalau cabai merah, rawit dan keriting itu kan memang ada musimnya," kata dia.
Â
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Mendag Zulkifli Hasan Bongkar Biang Kerok Mahalnya Harga Pangan
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan buka suara terkait penyebab utama mahalnya harga bahan pangan di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Mendag Zulkifli menyebut, lonjakan harga pangan disebabkan oleh tingginya ketergantungan impor.
"Masalah utama kita ini adalah tingginya ketergantungan impor pangan. Hampir semua impor, itu problem utama kita," kata Mendag Zulkifli kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6).
Mendag Zulkifli mencontohkan, kenaikan harga daging ayam menjadi Rp26.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp21.000-Rp22.000 per kg disebabkan oleh lonjakan pakan ternak. Mengingat, harga jagung impor sebagai salah satu komposisi pakan ternak mengalami kenaikan drastis.
"Nah, saya tadi kenapa ayam naik sih? Itu rupanya pakannya, campuran pakannya jagung, ada impor juga," jelasnya.
Selain komoditas ayam, Mendag Zulkifli mendapati harga tempe mengalami kenaikan harga menjadi Rp 12.000 dari sebelumnya Rp7.000. Hal ini dipengaruhi oleh mahalnya harga kedelai impor sebagai bahan baku kedua bahan pangan favorit masyarakat tersebut.
"Kedelai naik dulu 1 ton nya dibawah Rp 1 juta. sekarang hampir Rp 1,3 juta per ton," bebernya.
Kemudian, harga daging sapi di Pasar Cibubur juga masih tinggi rata-rata di jual Rp140.000 per kg. Mendag Zulkifli menggolongkan komoditas daging sapi sendiri ke dalam bahan pangan impor.
"Daging itu impor," ujarnya.
Mendag Zulkifli pun mengakui bukan persoalan mudah bagi Kementerian Perdagangan untuk mengatasi persoalan harga pangan tersebut. Mengingat, diperlukannya sinergi yang melibatkan kementerian/lembaga terkait guna mengurangi ketergantungan impor.
"Kita akan selesaikan bareng-bareng dengan kementerian terkait," tutupnya.
Mendag Zulkifli Hasan Shock Harga Cabai Rawit Tembus Rp 110 per Kg
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terkejut saat mendapati harga-harga kebutuhan pokok kompak naik. Khususnya komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp110 ribu per kilogram (kg) .
"Saya terus terang shock. Kebutuhan pokok semuanya hampir naik. Eh harga cabai saja naik dari Rp 80 ribu per kilo cabai rawit merah jadi Rp 110 per kg ," ujarnya kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur Kamis (16/6)
Selain cabai, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu per kg. Saat normal, harga bahan tinggi protein tersebut dijual Rp21 ribu sampai Rp22 ribu per kilogram.
"Telur juga kemarin sempat Rp 26 ribu sekarang rata-rata Rp 29 ribu per kilo," imbuhnya.
Mendag Zulkifli juga mendapati harga terigu naik. Diikuti, tempe yang dijual Rp12 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu.
"Harga bumbu-bumbu juga naik, kalau terigu jelas karena barang impor, kedelai juga," jelasnya.Â
Advertisement