Pemerintah Diminta Permudah Akses Barang Produksi Lokal Capai Wilayah Perbatasan

Pemerintah diminta untuk memberikan akses yang mudah bagi barang-barang produksi Indonesia untuk mencapai perbatasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2022, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2022, 16:30 WIB
Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Awal Ramadhan
Pedagang menunggu pembeli di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Di awal bulan puasa Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok merangkak naik. Kenaikan harga kebutuhan pokok mulai terasa sejak dua pekan terakhir untuk komoditi seperti cabai, telur, gula, hingga daging. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Perkumpulan Pengusaha Pedagang Perbatasan Kabupaten Sambas (P4KS) Erwin Saputra menyatakan jika Pemerintah daerah dan Pusat ingin meningkatkan kualitas pembangunan ekonomi dan pendapatan masyarakat perbatasan dan menggerakkan sektor riil di daerah perbatasan, maka ada beberapa cara yagn harus ditempuh.

Pertama, katanya, buka ruang lebar terkait perizinan dan peraturan perdagangan perbatasan yang sama dengan Batam dan Singapura, sehingga pertumbuhan ekonomi di Batam jauh berkembang melampaui daerah-daerah lain di Indonesia.

Kedua, ia meminta kepada Pemerintah Provinsi dan Pusat untuk merealisasikan janji dan target pendapatan asli daerah (PAD) dari izin lalulintas barang di perbatasan yang secara potensi mencapau lebih dari belasan miliar per tahun.

"Saat ini nilai tersbeut tidak pernah tercapai, karena tidak membuka jalur perdagangan yang berkapasitas besar, sehingga sulit mencapai angka yang ditargetkan itu,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Tak hanya sampai disitu, Erwin juga meminta Pemerintah Propinsi dan Pusat untuk memperhatikan sumber-sumber pendapatan asli Daerah di perbasatan dengan melengkapi Sumberdaya manusia yang kompeten.

"Saat ini modelnya masing rolling dari Entikong, padahal kalau dimaksimakan kapasitas masuk keluarnya barang dari perbatasan ke Malaysia atau sebaliknya bisa besar dan lebih berkembang dari saat ini,” katanya.

Selain itu, ia juga meminta Pemerintah untuk memberikan akses yang mudah bagi barang-barang produksi Indonesia untuk mencapai perbatasan.

"Agar masyarakat perbatasan tidak beli lagi barang produk luar negeri yang secara jarak lebih dekat, walaupun dari sisi harga lebih mahal, kalau di Malaysia, produk sembako sudah ada kemasan bermerek semua, dan mereka , selisihnya bisa Rp 3.000 ke atas,” katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nominal Belanja

Ilustrasi Bahan Pokok. fto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Bahan Pokok. fto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

 

Untuk nominal belanja, sesuai dengan arahan Forkopimda Kabupaten Sambas besarannya maksimal di angka 750 ribu ringgit.

"Kalau diatas itu masuk dalam sekala perdagangan besar,” katanya.

Banyak keluhan yang disampaikan masyarakat perbatasan. “Ini keluhan masyarakat, karena alasan leluhur kami kan leluhur mereka juga, kami sebenarnya satu tempat, sering berkunjung dan segala macam, buatkan sejenis surat Kartu merah (passport merah) yang dikeluarkan oleh imigrasi yang digunakan untuk berkunjung mereka,” katanya.

Ia mengatakan sebenarnya jika Pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah-lagkah diplomasi dagang dengan Malaysia, maka akan ada banyak kemudahan bagi pedagang perbatasan untuk menghasilkan income bagi daerah dan Pemerintah.

"Maunya kami ship to ship, car to car, mereka juga begitu, tapi sampai saat ini belum bisa dilakukan,” katanya.

Selama ini, perdagangan di perbatasan masih kecil volumenya. “Mayoritas dipenuhi oleh kooditas hasil kebun dan pertanian, buah-buahan,” katanya.

“Saya minta supaya perlintasan dan perdagangan perbatasan ini dibuka, agar ada pemasukan dari sana, seharusya border ini dibuka untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan ini belum masuk ke Negara. Ayo sama-sama kita turun saya ketua asosiasi pengusaha pedagang perbatasan kami punya banyak jaringan dan berkolaborasi dengan aosiasi untuk membuat perusahaan ekspor impor yang siap untuk bergerak dan agar ada pemasukan buat pemerintah kita. Dan ini yang sebenarnya kami tengah lakukan,” katanya.

Ia ingin ada sinergi dan kolaborasi yang efektif antara pengusaha pedagang perbatasan dengan Pemerintah Propisi dan daerah.

"Kita inginnya jalankan segala sesuatu sesuai dengan peraturan yang ada, bersinergilah kita antara kami dengan pemerintah kabupaten kota dan propinsi atau pusat. Permudah juga pelaksanaan kita di lapangan, dan lengkapi juga sarana dan prasarana di perbatasan, terutama Sumber daya manusianya, berdayakan segera untuk kantor karantina untuk petugasnya kekurangannya, dan percepatnya perizinan protect kita agar kalau kita kirim barang ke Malaysia tanpa harus membongkar barang kita,” katanya.

Kemendag dan Kementan Gagal Jaga Stabilitas Harga Pangan saat Idul Adha 2022

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Awal Ramadhan
Pedagang melayani pembeli di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Di awal bulan puasa Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok merangkak naik. Kenaikan harga kebutuhan pokok mulai terasa sejak dua pekan terakhir untuk komoditi seperti cabai, telur, gula, hingga daging. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) gagal menjaga stabilitas harga pangan di hari Raya Idul Adha.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri, mengatakan sudah hampir satu bulan cabai rawit dan beberapa jenis cabai lain harganya masih tinggi. Cabai rawit merah tembus di angka Rp 115 ribu per kg, bahkan sudah tembus Rp 130 ribu per kg, termasuk bawang merah tembus di angka 70 ribu sampai bahkan ada yang menjual Rp 75 ribu per kg.

Enam+04:44Liputan6 Update: Harga Pertamax Turbo Naik "Ini bukti bahwa tidak ada upaya kongkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha," kata Abdullah, Selasa (12/7/2022).

IKAPPI menyebut, dua komoditas ini memang tidak mendapatkan sentuhan maksimal dari dua Kementerian tersebut.

"Kita tahu bahwa kenaikan dua komoditas itu sudah terjadi hampir satu bulan penuh, dan IKAPPI sudah ingatkan untuk menjaga stabilitasnya beberapa bulan lalu, IKAPPI meminta kepada Kementrian Perdagangan dan Pertanian untuk kembali menjaga pasokan paskah Idul Adha, kata Abdullah.

Beberapa komoditas lain yang cukup rawan antar lain tomat, kentang, sayur mayur, ayam dan beberapa komoditas lain juga kami pantau mengalami kenaikan. Komoditas pangan ini serasa tidak mendapat sentuhan dan tidak terjaga oleh kementrian terkait

"Maka Ikatan Pedagang Pasar Indonesia meminta ke semua pihak untuk fokus pada beberapa komoditas pangan yang kami sebut, tidak hanya minyak goreng yang di urus tetapi komuditas lain juga harus mendapatkan perhatian khusus, banyak konsumen dan pedagang menjerit karena harganya yang terlalu tinggi," pungkasnya.

Harga Daging Ayam, Cabai dan Bawang Merah Masih Tinggi saat Idul Adha 2022

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Awal Ramadhan
Pedagang melayani pembeli di Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Di awal bulan puasa Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok merangkak naik. Kenaikan harga kebutuhan pokok mulai terasa sejak dua pekan terakhir untuk komoditi seperti cabai, telur, gula, hingga daging. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga pada Hari Raya Idul Adha 2022. Bahan pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain daging ayam, telur ayam, cabai dan juga bawang.

harga daging ayam broiler atau ras di wilayah DKI Jakarta naik pada Minggu (10/7/2022). Melansir dari laman infopangan.jakarta.go.id, harga pangan tinggi protein tersebut di pasar Pondok Labu mencapai Rp 55.000 per ekor.

Padahal satu pekan sebelumnya, Merdeka.com mencatat, harga ayam di Pasar PSPT Tebet Timur mulai turun menjadi Rp 37 ribu per kg dari Rp 45 ribu per kg.

"Harga tertinggi Rp 55.000 per ekor di Pasar Pondok Labu," tulis infopangan.jakarta.go.id, dikutip Minggu (10/7/2022).

Selain daging ayam, harga telur ayam di wilayah DKI Jakarta saat ini juga berangsur-angsur naik. Saat ini harga telur ayam di jual Rata-rata Rp28.250 per kg. Atau naik Rp26 per kg.

Tercatat, harga tertinggi bahan pangan tinggi protein tersebut berada di Pasar Anyer Bahari Rp 30 ribu per kg dan harga terendah berada di Pasar Senen Rp27 ribu per kg. 

Infografis Harga Pangan Meroket
Infografis Harga Pangan Meroket (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya