Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan laju inflasi di Indonesia akan mencapai 3,5 persen hingga 4,5 persen di 2022. Tingginya inflasi ini diperkirakan akan mendorong Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan. Tentu saja kenaikan bunga acuan ini juga akan mendorong suku bunga kredit termasuk bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Mengantisipasi kenaikan bunga kredit ini, Ciputra Group melakukan inovasi dengan merilis program promo Spekta KPA untuk membeli unit apartemen The Newton 2, di Ciputra World 2 Jakarta. Dengan Spekta KPA ini, konsumen tidak akan terdampak kenaikan suku bunga, karena di satu tahun pertama, bank tidak mengenakan bunga KPA, alias 0 persen.
Baca Juga
“Di saat suku bunga KPA naik, konsumen kita ‘liburkan’ membayar bunga. Tapi nanti di tahun kedua, kami berharap situasi ekonomi global dan dalam negeri membaik dan suku bunga kembali rendah, konsumen baru bayar KPA dengan suku bunga pasar,” jelas General Manager Marketing Ciputra Group, Andreas Raditya, di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Advertisement
Tak hanya itu, di program Spekta KPA The Newton 2 ini, lanjut Raditya, beri penawaran menarik, seperti DP 0 persen, gratis maintenance fee 1 tahun, bebas biaya administrasi dan provisi, serta cicilan KPA mulai Rp9 jutaan. Selain itu, meski harga material bangun terus naik, dia mengklaim, bila unit apartemen belum dinaikan.
“Jadi konsumen yang di masa pandemi menunda beli apartemen, sekarang waktu yang tepat merealisasikannya, karena dengan program ini tingginya suku bunga dan naiknya harga properti tidak dirasakan oleh konsumen,” kata Raditya.
The Newton 2 merupakan kelanjutan dari The Newton 1 yang hasil terjual dan saat ini proses serah terima sudah hampir mencapai angka 95 persen. The Newton 2 mencakup 624 unit dengan perpaduan tipe Studio, 1 Bedroom, dan 2 Bedroom.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ciputra Development Cetak Laba Bersih Tumbuh 72,88 Persen pada Kuartal I 2022
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan kinerja keuangan yang positif selama kuartal pertama 2022. Perseroan mencatat kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (16/5/2022), PT Ciputra Development Tbk meraih pendapatan Rp 2,23 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu tumbuh 20,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,85 triliun.
Perseroan mencatat beban pokok penjualan dan beban langsung bertambah 24,09 persen menjadi Rp 1,14 triliun jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 920,93 miliar. Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 1,09 triliun pada kuartal I 2022. Laba kotor tersebut bertambah 17,37 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 928,80 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan beban antara lain beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 282,14 miliar pada tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 249,23 miliar.
Beban penjualan naik menjadi Rp 86,59 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 64,42 miliar. Beban lain-lain naik menjadi Rp 5,47 miliar pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 Rp 2,92 miliar.
Di sisi lain, perseroan mencatat kenaikan laba entitas asosiasi dari Rp 8,2 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 10,22 miliar pada kuartal I 2022.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 420,74 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 243,37 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar naik menjadi Rp 23 pada kuartal I 2022 jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp 13.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Aset
Total ekuitas naik menjadi Rp 19,84 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 19,39 triliun. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 20,97 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 21,27 triliun.
Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 40,81 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 40,66 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 7,4 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 7,16 triliun.