Rupiah Menguat, Sambut Pertumbuhan Ekonomi RI yang Ciamik

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi mengalami penguatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Agu 2022, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2022, 10:15 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi mengalami penguatan. Meski demikian, potensi pelemahan hingga penutupan perdagangan masih mungkin terjadi.

Rupiah sendiri pagi ini tampak menguat 31 poin atau 0,2 persen ke posisi 14.902 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.933 per dolar AS.

Sementara itu di sisi lain,  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tembus 5,44 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan kuartal I pada 2021 sebelumnya.

"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan berlanjutnya ketegangan antara AS dan China," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/8/2022).

China memberikan respons keras terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang secara implisit mengakui Taiwan sebagai negara terpisah dari China.

Menurut Ariston, ketegangan yang berlanjut antara AS dan China bisa mengganggu perekonomian global dan bisa mendorong pelaku pasar berpikir dua kali untuk masuk ke aset berisiko.

 

Isu AS Resesi

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, lanjut Ariston, pelaku pasar juga memperhatikan isu resesi di AS yang bisa menahan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk tidak agresif menaikkan suku bunga acuannya.

"Rilis data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS semalam mengindikasikan pengangguran naik dan bisa mendukung ekspektasi resesi di AS. Ini bisa mendorong pelemahan dolar AS," ujar Ariston.

Ariston memprediksi hari ini rupiah berpotensi melemah ke kisaran 14.950 per dolar AS dengan potensi penguatan 14.900 per dolar AS.

Pada Kamis (4/8) lalu, rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,14 persen ke posisi 14.933 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.912 per dolar AS.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya