Kementerian Pertanian Realisasikan Program RJIT untuk Kelompok Tani di Subang

Kementerian Pertanian merealisasikan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk Kelompok Tani Cimahi di Desa Cisaga, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

oleh Fachri pada 13 Agu 2022, 20:48 WIB
Diperbarui 13 Agu 2022, 20:47 WIB
Irigasi Pertanian di Subang.
Irigasi pertanian di Subang. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Subang Kementerian Pertanian merealisasikan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk Kelompok Tani Cimahi di Desa Cisaga, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Program RJIT guna membantu mengembangkan budi daya pertanian. Melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian merealisasikan program tersebut.

Bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, program RJIT mampu meningkatkan produktivitas dan Inkes Pertanaman (IP) petani.

“Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air dalam rangka mendukung produktivitas pertanian.

"Ketika produktivitas pertanian terjaga, maka ketahanan pangan juga terjaga. Ditjen PSP terus menjaga pasokan ketersediaan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, utamanya dalam menghadapi ancaman krisis pangan global," jelas Ali.

"Jadi memang air itu perlu ditata dengan baik, utamanya dalam mendukung program ketahanan pangan untuk menghadapi isu krisis pangan. Program RJIT ini salah satunya diarahkan untuk menjaga pasokan air dengan stabil ke areal persawahan," imbuhnya.

Menghindarkan petani dari kegagalan panen yang diakibatkan oleh perubahan iklim merupakan inti dari RJIT direalisasikan.

"Dengan program RJIT, maka ketika terjadi perubahan iklim dari musim hujan ke musim kemarau, pasokan air dapat terjaga dengan baik, sehingga petani terhindar dari kerugian," papar Ali.

Dilakukan dari Hulu ke Hilir

Irigasi di Subang.
Irigasi di Subang. (Dok. Kementan)

Dikatakan Ali Jamil, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi. Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang.

Ali berharap, program RJIT dari Kementan dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.

“Kegiatan ini (RJIT) bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A, Poktan, atau Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi," jelas Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto berharap program RJIT untuk Kelompok Tani Cimahi di Subang dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Harapannya (saluran irigasi tersebut) dapat mengairi lahan pertanian, sehingga bermanfaat baik bagi pengembangan budi daya pertanian petani. Dengan begitu, produktivitas pertanian mereka bisa terus ditingkatkan," ujar Rahmanto.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya