Harga BBM Naik, Apindo Yakin Inflasi Tetap Terjaga

Ketua Apindo Haryadi Sukamdani yakin inflasi dapat terjaga meski harga BBM bersubsidi naik.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2022, 14:58 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 14:58 WIB
Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak membuat produsen langsung menaikkan harga produk. Adapun kenaikan harga BBM bersubsidi, Apindo mengatakan, hal tersebut sudah diperhitungkan oleh pemerintah untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kami melihat hal wajar (naikkan harga BBM subsidi-red) karena APBN tidak bisa (tahan-red) terlalu lama. Memang wajar, dari asumsi USD 60 per barel menjadi USD 109 per dolar, APBN tidak kuat,” ujar Ketua Apindo Haryadi Sukamdani saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (3/9/2022).

Ia mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi dapat pengaruhi inflasi. Namun, Haryadi melihat inflasi akan relatif terjaga karena produsen tidak dapat langsung menaikkan harga. “Inflasi relatif. Bicara menjaga daya beli, tidak bisa menaikkan harga semaunya,” kata dia.

Haryadi menambahkan, jika memang ada kenaikan harga dari produsen makanan minuman pun tidak akan terlalu besar. “Tidak bisa naikkan sembarangan. Jalur distribusi perlu diperhatikan,” kata dia.

Selain itu, ia yakin inflasi akan terjaga seiring tidak ada momentum yang dapat mendorong permintaan masyarakat lebih besar. Ia pun menekankan agar pemerintah dapat menjaga pasokan bahan baku sehingga inflasi terjaga.

"Tidak ada momentum permintaan bisa besar seperti Idul Fitri. Tidak ada apa-apa. Menurut saya inflasi terkendali. Tidak ada hal yang drive harga itu menjadi naik, tidak ada momentum,” kata Haryadi.

Haryadi pun berharap pemerintah dapat menyalurkan subsidi tepat sasaran sehingga masyarakat yang rentan terhadap dampak kenaikan harga BBM bersubsidi dapat terjaga. Salah satunya dengan menerapkan subsidi BBM tertutup.  “Selama ini subsidi terbuka. Pemerintah harus mengubah jadi tertutup, oemerintah harus lakukan ini. Ke depan kalau hal ini terjadi lagi bisa fokus,” ujar dia.

 

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Solar Rp 6.800 dan Pertamax Rp 14.500 per Liter

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya,  Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara.

"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM Arifi Tasrif.

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter 

"Harga BBM naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Kenaikan harga baru ini berlaku mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. 

Harga BBM Naik Mulai Hari Ini 3 September 2022 Pukul 14.30 WIB

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya, kenaikan harga BBM akhirnya diumumkan pemerintah. Harga BBM yang naik meliputi BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar serta BBM nonsubsidi yaitu Pertamax.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, kenaikan harga BBM untuk ketiga jenis bahan bakar minyak ini berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

"Ini berlaku 1 Jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB," kata dia di Istana Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter 

"Harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Harga BBM Naik Hari Ini, Stok Pertalite Cukup 18 Hari dan Solar 20 Hari

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menyatakan, ketahanan stok bahan bakar minyak (BBM) subsidi dalam berada di angka yang aman per 2 September 2022. Pertalite di level 18 hari, solar di level 20 hari dan terus diproduksi.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menuturkan, proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

"Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” ujar dia dari keterangan tertulis, Sabtu (3/9/2022).

Pertamina juga terus memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.

Ia melanjutkan, selain meningkatnya konsumsi, menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85 persen dari total konsumsi BBM nasional.

"Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional. Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya, dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” ujar Irto.

 

Imbauan

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Pada kesempatan ini Irto turut mengimbau Pertalite dan Solar yang merupakan BBM bersubsidi ini dikonsumsi bagi masyarakat yang berhak.

Karena itu, Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha atau operator yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Pertalite maupun Solar.

"Harapannya adalah Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” imbuh Irto.

Untuk informasi terkait seluruh produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya