Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tetap menjadi pengelola Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Hal itu ditegaskan Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nur Isnin Istiarto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Ini dia katakan menjawab pertanyaan salah satu anggota Komisi V terkait adanya gonjang ganjing pengelola bandara di Jakarta Timur itu.
Advertisement
"Bandara Halim adalah bandar udara yang saat ini secara komersial dipegang Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dan sertifikat bandar udara AP II," tegas dia melansir Antara.
Sementara itu PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) merupakan pemegang pemanfaatan lahan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Maka AP II sebagai pemegang izin BUBU melakukan perjanjian kerja sama secara komersial (business to business) dengan PT ATS di Bandara Halim.
"Bagi regulator Perhubungan Udara, penanggung jawab tunggal pada safety dan security dari services adalah pemegang BUBU yaitu AP II, sedangkan urusan bisnis komersial dengan pemegang aset itu adalah B to B antara AP II dengan PT ATS," katanya.
Â
Respons Bos AP II
Sementara itu Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya menjalankan fungsi sebagai operator bandara dengan sertifikat izin sebagai BUBU dan pemilik sertifikat bandar udara di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Kami ingin sampaikan mitra kami adalah mitra yang memiliki hak penguasaan dan pengelolaan lahan BMN (Barang Milik Negara) 21 hektare, bukan untuk operator bandara," katanya. Artinya, sebagai operator bandara, AP II harus berkolaborasi dengan PT ATS.
Awaluddin mengatakan pada 31 Agustus 2022 pihaknya telah menandatangani perjanjian induk (Head of Agreement/HoA) untuk tetap menjalankan fungsi kebandarudaraan di Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial.
Advertisement
Terminal VVIP Halim Perdanakusuma Siap Sambut Tamu Negara G20
Terminal VVIP Lanud Halim Perdanakusuma telah selesai dilakukan revitalisasi dan siap menyambut para tamu negara pada penyelenggaraan Presidensi G20.
Pada 1 September 2022, Bandara Halim Perdanakusuma telah beroperasi kembali melayani penerbangan komersial untuk penumpang umum, setelah sempat berhenti beroperasi sementara sejak Maret 2022 guna dilakukan revitalisasi.
"Hari ini saya melakukan cek terakhir hasil revitalisasi Bandara Halim. Meskipun waktunya pengerjaan pendek (6 bulan), tetapi berkat kolaborasi semua pihak, revitalisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat melakukan tinjauan ke Bandara Halim, Sabtu (10/9/2033).
Menhub mengungkapkan, revitalisasi yang dilakukan di bandara ini tidak sederhana, yaitu meliputi sisi udara. Antara lain, runway dan apron, serta di sisi darat meliputi terminal VVIP, sistem drainase, dan penataan fasilitas lainnya.
"Kita lakukan revitalisasi runway yang tadinya ada masalah karena umur, dimana saat ini sudah terselesaikan. Dengan panjang runway 3000 meter, semua jenis pesawat hingga Boeing 747 dan 777 bisa mendarat ke Halim," tutur Menhub.
Â
Tak Kalah dari Negara Lain
Selanjutnya, Menhub berharap, dengan dilakukannya perbaikan drainase di area Bandara Halim yang dilakukan bersama Kementerian PUPR, tidak terjadi lagi genangan air yang dapat mengganggu penerbangan seperti sebelum dilakukan revitalisasi.
Dalam tinjauannya, Menhub juga sempat melihat penampakan gedung baru terminal VVIP yang telah didekorasi dengan sentuhan tradisional tetapi tetap modern.
Di sisi interior terminal terdapat karya pelukis Irwan Yusuf, yang mengekspresikan nuansa pepohonan dari jaring-jaring yang sederhana tetapi tetap elegan.
"Ini membanggakan dan kita tidak kalah dengan terminal internasional VVIP negara-negara lain," imbuh Menhub.
Â
Advertisement