Harga Pertalite Bisa Turun Lagi, Kapan?

Harga BBM non-subsidi seperti Pertamax sudah turun. Dengan demikian Pertamina memastikan ada kemungkinan harga Pertalite juga ikut turun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Okt 2022, 12:46 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 12:46 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga BBM jenis Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) sejak 1 Oktober 2022 lalu telah mengalami penurunan. Ini karena mengikuti harga minyak mentah Indonesia berdasarkan hitungan formula Indonesian Crude Price (ICP) per September 2022 yang juga terpangkas.

Adapun harga Pertamax untuk wilayah DKI Jakarta turun Rp 600 dari yang sebelumnya Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 per liter. Begitu juga dengan harga Pertamax Turbo, turun dari yang sebelumnya Rp 15.900 per liter menjadi Rp 14.950 per liter.

Namun, penyesuaian harga ini belum diikuti oleh Pertalite (RON 90) selaku Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) yang masih dibanderol Rp 10.000 per liter.

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Pertamina Patra Niaga pun menyatakan akan terus melakukan evaluasi harga BBM secara berkala. Juga, buka kemungkinan untuk kembali menetapkan diskon harga BBM non-subsidi yang dikelolanya.

"Kemungkinan tetap ada, namun nanti tetap perlu dilihat juga MOPS dan kursnya, mengingat harga minyak mentah bukan satu satunya komponen penentu harga BBM," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada Liputan6.com, Rabu (5/10/2022).

Perhitungan harga BBM saat ini mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62K/MEM/2020. Harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

Dalam aturan tersebut, perhitungan MOPS menggunakan rata-rata harga publikasi dua bulan ke belakang, untuk penetapan harga BBM di bulan berjalan.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, pun sempat buka potensi harga BBM jenis Pertalite bakal ikut turun. Asalkan, harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan yang drastis.

"Pertalite itu kan harganya memang subsidi dan di bawah harga keekonomian, masih jauh dari harga keekonomiannya. Kalau harga minyak turun banget bisa aja," ungkap Tutuka dalam Rapat Kerja Nasional Kebijakan Satu Peta, Selasa (4/10/2022) kemarin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Pertamax Turun Jadi Rp 13.900 per Liter, Ini Alasannya

20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina Patra Niaga sebagai anak usaha Pertamina di sektor hilir menurunkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenisĀ Pertamax. Penurunan hargaĀ BBM Pertamax sebesar menjadi Rp 13.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.500 per liter dan berlakuĀ efektif mulai 1 Oktober 2022.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menejlaskan,Ā harga BBMĀ nonsubsidi seperti Pertamax akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.

"Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga," kata Irto dalam keterangannya, Sabtu (1/10/2022).

Untuk diketahui,Ā harga PertamaxĀ ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta. Sementara wilayah lainnya akan mengalami penyesuaian harga yang berbeda-beda.

Ā 


Dexlite Naik

Pengisian BBM di SPBU
Khusus Provinsi Sumatera Utara (Sumut) harga Pertamax Turbo (RON 98) terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 18.250, Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp 19.250, dan Dexlite (CN 51) menjadi Rp 18.150 per liter

Sedangkan produk BBM jenis Dexlite dan Perta Dex justru mengalami kenaikan harga. Untuk DexliteĀ  naik menjadi Rp 17.800 dan Perta Dex harganya naik menjadi Rp 18.100 per liternya.

Harga ini juga berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

"Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia," lanjut Irto.

Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Bansos untuk Hadapi Harga BBM Naik. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya