Mendag Mau Desainer Fesyen Muslim Indonesia Kuasai New York dan London Fashion Week

Zulkifli Hasan melihat ada potensi pasar yang baik untuk fesyen Muslim Indonesia di beberapa negara. Misalnya, Afrika Selatan, Timur Tengah, hingga Asia Selatan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Okt 2022, 19:49 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 19:45 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10/2022).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10/2022).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ingin fesyen muslim lokal bisa ikut pameran busana internasional. Langkah ini sebagai salah satu upaya membangun hubungan langsung dengan pasar global.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week 2022. Gelaran ini akan digelar pada 19-23 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

"Untuk mendukung ini saya dari hari yang paling dalam, tulus sungguh-sungguh ingin mengembangkan pakaian muslim ini, dengan sekuat tenaga selama sisa waktu menjadi menteri perdagangan saya akan membantu ini," kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers Jakarta Muslim Fashion Week, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10/2022).

"Karena ini memang potensinya besar, kita punya orang yang punya talenta, desainer-desainer hebat, saya berapa kali juga datang saya percaya diri bahwa ini kita memang bisa, dan kita bisa tembus pasar internasional itu, percaya yakin saya bisa itu," tambahnya.

Zulkifli Hasan melihat ada potensi pasar yang baik di beberapa negara. Misalnya, Afrika Selatan, Timur Tengah, hingga Asia Selatan.

"Oleh karena itu kita akan coba menembus pasar baru ini, tentu itu tidak mudah, tidak bisa sekali datang, atau teman-teman datang ke New York Fashion Week, terus selesai, enggak, atau ke London Fashion Week, terus selesai, enggak. Harus berkali-kali, tiap tahun Dubai ada pameran kita mesti ikut, Qatar ada pameran kita mesti ikut, Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Selatan," bebernya.

"Nanti juga kita bisa ikut pameran-pameran yang saya sebutkan tadi, di Afrika kita harus sering membangun hub langsung, di Afrika juga ada Maroko, Maroko juga biasanya pamerannya bagus di kunjungi," tambah dia.

 

Peluang Ekonomi Syariah

Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022 digelar dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.
Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022 digelar dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.

Pada kesempatan itu, Mendag Zulkifli menekankan kalau Indonesia punya potensi pengembangan ekonomi syariah. Bahkan, bisa menjadi salah satu pusat ekonomi syariah dunia.

"Ekonomi syariah menjadi salah satu alternatif dalam menjawab dinamika perekonomian global itu. Bahkan saat ini telah terjadi kompetisi penerapan ekonomi syariah antar negara tentunya Indonesia tidak ingin tertinggal dalam persaingan internasional tersebut," ujar dia.

Dia menyebut, sektor-sektor ekonomi syariah tak hanya sebatas pada produk halal seperti makanan. Tapi juga termasuk dengan produk fesyen.

"Tentu kemendag untuk memperkuat ekonomi syariah itu adalah memperkuat rantai nilai produk halal sektor utama yang menjadi fokus itu mencakup klaster makanan minuman pariwisata media rekreasi farmasi kosmetik dan mode fesyen," pungkasnya.\

Menteri Teten: Indonesia Berpeluang Jadi Kiblat Ekonomi Syariah Dunia

Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022 digelar dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.
Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022 digelar dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat produk halal dan kiblat fesyen muslim dunia.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis Indonesia bisa jadi pusat ekonomi syariah dunia. Ini didukung dengan berbagai potensi yang ada, termasuk penduduk muslim terbesar di dunia.

Teten Masduki pun mendukung upaya berbagai pihak dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia. Menurutnya, dengan jumlah penduduk muslim terbesar kelima dunia, Indonesia sangat berpeluang mengembangkan ekonomi syariah yang lebih besar lagi.

“Strategi penguatan ekosistem halal global perlu diterapkan dalam upaya mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Dan sektor ekonomi dan keuangan syariah selama ini terbukti mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru,” ucapnya di acara 9th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), di Jakarta Convention Center (JCC), mengutip keterangan resmi, Sabtu (8/10/2022).

Saat ini berbagai negara yang bukan hanya berpenduduk muslim juga mulai ramai mengembangkan ekonomi syariah yang menjanjikan. Dari data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 mengestimasikan, umat muslim di dunia menghabiskan hingga USD 2 triliun atau setara Rp 30.516,4 triliun pada 2021 di sektor industri halal, mulai dari makanan, farmasi, hingga pariwisata.

“Visi Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bukan tanpa dasar. Di tahun 2020, PDB Indonesia merupakan yang terbesar dibanding negara-negara yang tergabung dalam organisasi kerja sama Islam,” kata MenKopUKM yang juga Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.

 

Paling Kompetitif

Indonesia dinilai paling kompetitif dalam menarik FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri dibanding negara-negara OKI lainnya. Dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia kata Teten, Indonesia merupakan pasar besar ekonomi dan keuangan syariah global.

Bahkan presensi industri keuangan syariah juga cukup kuat. Hal ini terlihat dari total aset industri keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp 2.050 triliun pada 2021. Jumlah tersebut tumbuh 13,82 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp 1.801 triliun.

“Ini jadi anomali di tengah pandemi, malah kinerja keuangan tumbuh. Di pasar modal syariah memiliki porsi aset keuangan syariah sekitar 60,27 persen yang juga mengalami pertumbuhan tertinggi di antara sektor lainnya. Di mana laju pertumbuhan pasar modal syariah mencapai 14,83 persen secara tahunan,” ujarnya.

Kemudian perbankan syariah dengan pangsa pasar 33,83 persen dari keuangan syariah tumbuh sebesar 13,94 persen. Sementara untuk industri Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB Syariah) yang memiliki porsi sebesar 5,90 persen dari total aset keuangan syariah, juga tumbuh sebesar 3,90 persen.

“Secara kualitatif industri keuangan syariah, Indonesia masih mencatatkan prestasi yang baik di masa pandemi dengan mempertahankan peringkat kedua dalam Islamic Finance Development Indicator 2021. Pokoknya kerenlah kita ini,” ucap Teten.

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya