Bebaskan Pelaku Usaha dari Rentenir, Holding UMi Sasar Masyarakat Unbankable

Melalui Holding Ultra Mikro, layanan keuangan formal yang menyasar masyarakat unkbankable untuk meningkatkan inklusi keuangan terus digencarkan.

oleh Fachri pada 23 Okt 2022, 17:00 WIB
Diperbarui 23 Okt 2022, 20:29 WIB
Bank BRI
Holding Ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bali Melalui Holding Ultra Mikro (UMi), layanan keuangan formal yang menyasar kalangan masyarakat unbankable untuk meningkatkan inklusi keuangan terus digencarkan. Misi tersebut selaras dengan tujuan dan concern dari negara-negara yang tergabung dalam G20.

Holding Ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyampaikan inisiatif Holding Ultra Mikro (UMi) dalam memperluas inklusi keuangan agar menciptakan perubahan di masyarakat. Terutama mereka yang dahulu harus menanggung beban bunga besar karena meminjam dana ke rentenir kini beralih menjadi nasabah ultra mikro.

“Holding UMi juga menargetkan mereka yang sekarang ada di rentenir. Betapa tidak efisiennya mereka bayar bunga 500% setahun. Bagaimana jika mereka kita mudahkan aksesnya, masuk ke lembaga keuangan formal, maka mereka akan menambah margin," jelasnya. 

"Mereka akan lebih kuat modalnya. Mereka akan punya kapasitas yang lebih besar,” terang Supari.

Diproyeksikan 45 Juta Nasabah

Bank BRI.
Holding Ultra mikro merupakan sinergi BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha. (Foto: Istimewa)

Berdasarkan riset yang dilakukan BRI, Masih ada 5 juta (usaha mikro) yang dilayani rentenir dengan bunga tinggi, ada 7 juta yang larinya ke keluarga dan kerabat. Ada juga 18 juta yang belum tersentuh keuangan formal.

Sebanyak total 30 juta pelaku ini yang akan menjadi target nasabah dari Holding UMi. Pada tahap selanjutnya, Holding UMi diproyeksikan akan mampu melayani total 45 juta nasabah.

Supari menambahkan terdapat tiga strategi quick wins untuk mensukseskan target nasabah Holding UMi. Pertama, integrasi layanan antara BRI, Pegadaian, dan PNM melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM).

Hingga Agustus 2022, integrasi layanan ketiga entitas atau co-location melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi atau sudah lebih besar dari target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Tidak hanya itu, Nasabah PNM Mekaar yang kini bergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai lebih dari 44 ribu.

Kedua, tenaga pemasar yang aktif mendampingi dan mendorong pelaku usaha ultra mikro untuk meningkatkan skala bisnisnya.

“Berikutnya kita punya tenaga pemasar yang 66 ribu tadi. Kita lengkapi dengan bisnis proses digital. Mereka selalu ada di wilayah kerjanya tidak pergi ke kantor, terintegrasi dengan bisnis proses 3 entitas, namanya Senyum Mobile," jelas Supari. 

"Senyum Mobile itu adalah platform yang isinya adalah produk dan layanan 3 entitas bisa dijual oleh 66 ribu tenaga pemasar 3 entitas,” tambahnya. 

Dan yang terakhir, Holding UMi memiliki data yang sangat besar dari tiga entitas, yaitu 25 juta. Dengan jumlah tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kebutuhan literasi pemberdayaan nasabah. 

"Mudah-mudahan dengan solidnya pemberdayaan dari BRI di ultra mikro, akan turut mendorong akselerasi pelakuk usaha untuk naik kelas,” tutup Supari.

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya