Logo Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia, Ini Makna dan Filosofinya

Logo Keketuaan ASEAN 2023 secara simbolis melambangkan langit, gunung, lautan, daratan, dan burung mateo.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Nov 2022, 19:15 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 19:15 WIB
Logo Keketuaan ASEAN 2023
Logo Keketuaan ASEAN 2023. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Logo Keketuaan ASEAN 2023 secara simbolis melambangkan langit, gunung, lautan, daratan, dan burung mateo. Langit sebagai visualisasi merangkul dan mengayomi. Gunung dan bumi sebagai visualisasi kekokohan dan kestabilan. Gunung juga menjadi simbol arah pertumbuhan yang optimis dengan mengarah ke atas.

Representasi arah ke atas mengartikan membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang baik. Lautan melambangkan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan. Burung maleo melambangkan kata membumi karena burung ini berjalan di daratan. 

Logo dan tema Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023 merupakan semangat menjadikan ASEAN episentrum pertumbuhan dunia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi telah diluncurkannya logo dan tema keketuaan Indonesia untuk ASEAN tahun 2023 oleh Presiden RI Joko Widodo saat serah terima keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia pada Pertemuan KTT ASEAN ke-40 dan 41.

Logo tersebut sangat dinamis, responsif, dan adaptif. Sifat-sifat itu mencerminkan komitmen bahwa ASEAN siap menghadapi perubahan dan terus membangun kawasan.

Logo Keketuaan ASEAN 2023 mengandung makna dinamis, responsif, dan adaptif terhadap perubahan internal maupun eksternal di kawasan. Semoga logo ini terus menjadi semangat ASEAN dan menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kesejahteraan. Hanya dengan itu, ASEAN akan menjadi episentrum pertumbuhan bagi kawasan dan dunia,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

 

Tema

Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

Dalam Keketuaan ASEAN 2023 ini, Indonesia mengusung tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. Terdapat tiga prioritas yang Indonesia tetapkan. Pertama, Visi ASEAN 2045 yaitu ASEAN harus dapat menjawab tantangan 20 tahun mendatang yang lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing.

Kedua, ASEAN sebagai kawasan yang tangguh yang mampu menjaga ketahanan pangan, keamanan energi, dan stabilitas keuangan. Ketiga, ASEAN harus memperkokoh sentralitasnya dalam membangun kawasan yang inklusif.

Pada 13 November 2022, Presiden Joko Widodo menerima tongkat estafet keketuaan ASEAN dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Hal tersebut berlangsung dalam penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN, serta KTT terkait lainnya. Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN mulai 1 Januari 2023 sampai 31 Desember 2023.

 

 

Sekilas ASEAN

Bendera ASEAN
Ilustrasi ASEAN. (Gunawan Kartapranata/Creative Commons)

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan organisasi geopolitik dan ekonomi regional di kawasan Asia Tenggara.

Berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN beranggotakan sepuluh negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Tren perdagangan intra-ASEAN meningkat 5,79 persen dalam periode 2017–2021, terlepas dari pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian dunia sejak 2020.

Nilai perdagangan intraASEAN pada 2021 adalah USD 1,42 triliun, atau setara dengan 21,25 persen dari total perdagangan dunia.

Tren ekspor Indonesia ke ASEAN pun tercatat meningkat sebesar 2,66 persen dalam periode 2017–2021. Pada 2021, ekspor Indonesia ke ASEAN adalah USD 48,02 miliar, sedangkan impor Indonesia dari ASEAN adalah USD 39,95 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya