Investor Real Estat Pemula Jauhi 7 Kesalahan Ini Jika Ingin Untung

Namun sayangnya, terkadang para investor properti khususnya pemula seringkali melakukan kesalahan yang akhirnya bisa menimbulkan kerugian.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 17 Des 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Investasi Properti 5
Ilustrasi Investasi Properti (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Real estat menjadi salah satu cara teraman untuk menciptakan kekayaan abadi. Berinvestasi dalam real estat adalah petualangan yang mengasyikkan sekaligus menguntungkan, asal tidak jatuh ke dalam jebakan di sektor ini.

Namun sayangnya, terkadang para investor properti khususnya pemula seringkali melakukan kesalahan yang akhirnya bisa menimbulkan kerugian. Kurangnya pengalaman dapat menyebabkan mudah tertipu oleh banyak trik.

Jadi, jika Anda termasuk investor baru atau ingin memulai dalam sektor real estat, coba perhatikan tujuh kesalahan umum ini dulu agar tidak salah ambil langkah seperti melansir laman Enterpreneur, Sabtu (17/12/2022).

1. Berpikir akan cepat kaya

Salah satu kesalahan utama yang dilakukan investor real estat pemula adalah sering berpikir bahwa hasilnya akan terlihat dengan cepat.

Tidak sedikit masyarakat yang menginginkan segala sesuatu secara instan dan tanpa usaha apapun. Padahal berinvestasi di real estat juga perlu memiliki semangat pengorbanan diri dan bekerja keras.

Pada kenyataannya, kesabaran dan ketekunan begitu dibutuhkan dalam investasi ini. Hanya mencari properti yang menguntungkan bisa memakan waktu berbulan-bulan jika Anda tidak memiliki mata yang jeli. Selain itu, terburu-buru berinvestasi tanpa memeriksa properti yang dimaksud seringkali merupakan pertanda buruk.

2. Tidak memiliki strategi

Beberapa investor real estat lebih suka mengambil proyek satu per satu, tanpa memiliki rencana tindakan yang tepat.

Dalam hal ini, risikonya adalah berakhir dengan beberapa properti yang tidak sesuai dengan profilnya. Para investor ini memulai segala macam proyek tanpa mengukur konsekuensinya, dan sering mendapati dirinya justru hancur karena pilihan investasi yang buruk.

Oleh karena itu, memiliki strategi yang terdefinisi dengan baik memungkinkan Anda untuk pergi ke arah yang tepat. Mengikuti strategi berarti memastikan bahwa Anda tidak menjelajah ke segala arah dan membawa Anda bergerak ke arah yang benar.

 

3. Fokus di Wilayah Tertentu

Properti TOD Strategis, Potensi Investasi yang Manis
Grand Central Bogor, apartemen TOD yang berada tepat di sisi Stasiun Bogor.

Kesalahan besar lainnya yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah berfokus pada kota tertentu. Hal itu bisa jadi karena ada yang memberi informasi bahwa profitabilitasnya bagus.

Pada kenyataannya, cara pencarian ini secara drastis mengurangi peluang karena para investor ini akan merasa berkewajiban untuk membeli properti di kota itu, bahkan jika profitabilitasnya tidak ada.

Sebaliknya, pencarian perlu diperluas lagi agar tidak melewatkan peluang apa pun. Sangat mudah untuk mengoptimalkan profitabilitas properti yang sudah menguntungkan sebelumnya. Di sisi lain, properti yang tidak menguntungkan akan merugikan proyek Anda, meskipun Anda menyiapkan beberapa strategi pengoptimalan.

4. Tidak bernegosiasi

Dalam real estat, negosiasi adalah kunci yang terjadi di berbagai tingkatan. Secara khusus, campur tangan pada saat pembelian properti.

Banyak investor real estat lupa bahwa kesepakatan bagus dibuat pada saat pembelian. Jika mereka membeli dengan harga yang terlalu tinggi, hal itu akan berdampak pada profitabilitas proyek.

Harga beli merupakan variabel penting dalam proyek investasi real estat. Perlu diingat bahwa jika Anda tidak mendapatkan harga yang bagus pada saat pembelian, kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan harga yang bagus untuk dijual kembali.

5. Meremehkan biaya dan ruang lingkup pekerjaan

Penting untuk mencari bantuan profesional saat Anda menangani pekerjaan yang berkaitan dengan real estat. Sebab, biaya dapat dengan cepat menjadi berlebihan.

Seringkali, investor pemula tidak mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan sehingga terkadang meremehkan biayanya. Investor pemula biasanya hanya memiliki visi global atau parsial tentang apa yang ingin dicapai tanpa menyadari bahwa pekerjaan itu bisa lebih konsekuen.

 

6. Tidak mengecek kondisi properti

Properti hunian merupakan salah satu investasi yang harus dimiliki
Properti hunian merupakan salah satu investasi yang harus dimiliki

Bahkan jika kunjungan virtual saat ini difasilitasi oleh teknologi, melihat kondisi properti secara langsung memungkinkan Anda untuk memeriksa sesuai dengan harapan atau tidak.

Tidak ada poin yang bisa diabaikan pada tahap ini. Sangat penting untuk memeriksa keadaan pada bagian-bagian umum serta keadaan atap, misalnya dengan bantuan drone agar lebih akurat.

Saat mengunjungi properti, penting juga untuk memeriksa kondisi lingkungan sekitar. Semua ini dilakukan untuk menghindari biaya pekerjaan yang sangat tinggi.

7. Berpikir dapat menangani semua sendiri

Di bidang real estat, investor pemula cenderung berpikir bisa menangani segalanya sendiri, baik untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar atau hanya karena merasa sulit untuk mendelegasikan sebagian dari pekerjaan.

Ini adalah kesalahan umum karena waktu yang dihabiskan dalam pengelolaan properti adalah waktu berharga yang dapat dialokasikan untuk tugas-tugas yang lebih mudah dijangkau, seperti mencari properti lain atau menemukan beberapa solusi untuk mengoptimalkan profitabilitas properti yang dimiliki.

Dalam beberapa kasus, mendelegasikan tanggung jawab ini kepada para profesional adalah solusi yang lebih baik. Akan tetapi hati-hati, mendelegasikan bukan berarti tidak mengontrol. Perlu dipikirkan untuk selalu memantau keadaan pekerjaan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya