Bidik Swasembada Gula dan Garam, ID Food-LPDP Kerja Sama Riset

Holding BUMN Pangan ID Food menggandeng Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Tujuannya untuk melakukan riset dalam mengejar swasembada gula dan garam.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Des 2022, 22:04 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 22:04 WIB
Holding BUMN Pangan atau ID FOOD ingin kmebali membumikan budaya minum teh di masyarakat. Disamping itu, ada potensi ekspor produk teh ke Taiwan hingga Jerman
Holding BUMN Pangan atau ID FOOD ingin kmebali membumikan budaya minum teh di masyarakat. Disamping itu, ada potensi ekspor produk teh ke Taiwan hingga Jerman

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan ID Food menggandeng Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Tujuannya untuk melakukan riset dalam mengejar swasembada gula dan garam.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan menyebut kerja sama ini sebagai upaya memperkuat riset dan inovasi untuk mewujudkan kemandirian pangan lokal dan ketahanan pangan. ID FOOD melalui RNI Food Research Institute (RFRI) juga bersinergi dan berkolaborasi dengan riset institute BUMN, perguruan tinggi, yang berkeseimbangan guna meningkatkan ekosistem inovasi di Indonesia dan daya saing BUMN.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa BUMN harus lebih fokus pada pertumbuhan bisnis positif dan aspek komersialisasi dari inovasi.

"Sejalan dengan aspirasi tersebut, Menteri Erick pun berharap BUMN terus berbenah diri dalam mengakselerasi riset dan inovasi sesuai dengan kompetensi dan relevan dengan bisnis utamanya," kata dia dalam keterangannya, Selasa (13/12/2022).

Direktur Fasilitasi LPDP, Wisnu Sardjono mengapresiasi BUMN holding pangan ID FOOD yang memiliki semangat dalam mendorong terwujudnya swasembada garam dan swasembada gula sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan garam dan gula nasional.

“Kerja sama LPDP dengan BUMN ID FOOD ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa perlu adanya kolaborasi antara kementerian dan lembaga, melakukan konsolidasi data, konsolidasi policy, dan juga konsolidasi dari pelaksanaan atau implementasi,”tuturnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pemerintah melalui Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional mengamanahkan agar paling lambat tahun 2024 kebutuhan garam nasional harus dapat dipenuhi dalam negeri, kerja sama antara LPDP dan ID FOOD ini diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya garam di bawah permukaan yang nantinya dapat diolah menjadi garam yang tidak tergantung pada cuaca.

LPDP menerima usulan sinergi pendanaan riset dari ID FOOD untuk inovasi komoditas garam dan gula. Di komoditas garam, ID FOOD akan riset sumber garam atau air brine di Madura untuk mendukung swasembada garam Indonesia, begitupun di komoditas gula, ID FOOD mengusulkan sinergi pendanaan riset pengembangan varietas tebu unggul untuk potensi rendemen dan produksi tinggi untuk mendukung swasembada gula nasional,” ujar dia.

 

Kerja Sama Riset

BUMN Holding Pangan atau ID Food turut mendorong bangkitnya UMKM untuk naik kelas
BUMN Holding Pangan atau ID Food turut mendorong bangkitnya UMKM untuk naik kelas

LPDP Kementerian Keuangan dan BUMN ID FOOD menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama pendanaan riset dan kerja sama kegiatan lainnya dalam mendukung transformasi pangan.

Seremonial penandatanganan dihadiri oleh Direktur Fasilitasi Riset dan Wisnu Sardjono Soenarso dan Direktur Investasi LPDP Kementerian Keuangan, Muhammad Oriza. Turut hadir Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi, Adhi Cahyono Nugroho dan Direktur SDM Holding pangan ID FOOD, Endang Suraningsih.

Sebagai dukungan dalam berswasembada garam dan gula melalui karya dan inovasi, ID FOOD turut memberikan apresiasi kepada inovator-inovator ID FOOD Group yang telah meningkatkan karya inovasi untuk Pangan Indonesia.

Diantaranya inovasi ECOB untuk mendukung produksi tebu, inovasi karya superprogram UAV untuk mendukung masa panen garam, inovasi digital dashboard produksi sebagai tools enterprise performance monitoring yang dapat mengakses data secara realtime dengan terpasangnya sensor-sensor peralatan pabrik gula, serta inovasi optimasi pemetaan pasar melalui implementasi sistem digital.

 

Yakin Bisnis Garam Cuan

Mengurangi Konsumsi Garam
Ilustrasi Garam Credit: pexels.com/Glove

Dalam kunjungan ke pabrik garam di Sumenep, Jawa Timur, Komisaris Holding pangan ID FOOD Budiono Sandi mengatakan bahwa pihaknya optimis bisnis sektor garam yang dikelola PT Garam berpotensi untuk dikembangkan.

"Bisnis garam bisa mengangkat perekonomian dan kesejahteraan petani garam melalui peningkatan kemitraan dengan masyarakat lokal," kata Budiono, dikutip dari keterangan tertulis ID FOOD Senin (12/12/2022).

Budiono menambahkan sektor bisnis garam berpotensi untuk dikembangkan, khususnya untuk kebutuhan sektor industri aneka pangan.

"Kemitraan dengan masyarakat seperti dengan petani atau petambak garam dapat terus di tingkatkan sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

ID FOOD memaparkan, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan total produksi garam lokal tahun 2021 capai 1,092 juta ton, 912 ribu ton diproduksi dari petani garam dan 180 ribu ton dihasilkan dari produksi PT Garam.

 

Ada Peluang

Holding BUMN Pangan ID FOOD melibatkan UMKM masuk ke rantai pasok pangan Indonesia
Holding BUMN Pangan ID FOOD melibatkan UMKM masuk ke rantai pasok pangan Indonesia

Sedangkan kebutuhan garam khusus untuk sektor rumah tangga, komersil, peternakan capai 745 ribu ton.

"Artinya, ada peluang untuk mendukung Pemerintah berswasembada garam konsumsi dan kedepan PT Garam terus melakukan pembenahan dan mengambil peluang pasar garam industri dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi serta menjalin kemitraan petani garam," terang Budiono.

Hal ini tentunya sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu yang berkomitmen membangun ekosistem industri garam di Indonesia.

Menteri Erick mengatakan bahwa industri garam memerlukan ekosistem yang bisa menunjang peningkatan ekonomi masyarakat di Madura Raya termasuk petani, salah satunya untuk mendukung peningkatan perekonomian dengan memberikan pendampingan dan pembukaan akses pasar untuk petani garam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya